Seputarforex.com - European Central Bank (ECB) tidak memangkas suku bunganya pada hari Kamis (25/Juli) malam ini. Namun, pidato Presiden Mario Draghi hampir jelas menyiratkan agar pasar bersiap untuk pengucuran stimulus moneter pada bulan September mendatang.
Kondisi Zona Euro Kian Memburuk
"Outlook (ekonomi) kini semakin memburuk dan memburuk," kata Draghi dalam pidatonya pasca rapat ECB di Frankfurt. "Sektor manufaktur, khususnya, terus memburuk dan memburuk. Sehingga, negara-negara yang mengandalkan sektor tersebut ikut terpuruk pula. Karena ini adalah mata rantai yang menyebar ke seluruh Zona Euro, maka semua (kemungkinan) harus diperhitungkan."
Para pembuat kebijakan ECB berkomitmen untuk meninjau sejumlah opsi kebijakan, termasuk pemotongan suku bunga dan perbaruan pelonggaran kuantitatif. Namun, Draghi mengungkapkan bahwa anggota Dewan kebijakan ECB masih memiliki outlook yang berbeda-beda dalam mendesain secara pasti bagaimana paket pelonggaran kebijakan moneter tersebut nantinya.
Komposisi Stimulus ECB Bakal Jadi Spekulasi
Pernyataan Draghi mengenai perbedaan pandangan para pejabat ECB membuat Euro dan berbagai yield obligasi menguat. Saat berita ini ditulis, EUR/USD naik 0.16 persen ke 1.1160 dalam time frame harian. Level tersebut belum terlalu jauh dari level rendah yang terbentuk kemarin.
Piet Christiansen, ekonom dari Danske Bank, mengometari kebijakan ECB hari ini dengan mengatakan bahwa pasar akan terus berspekulasi soal komposisi stimulus ECB. Mereka pun sebetulnya agak kecewa karena ECB kurang memberikan detail dalam pengumuman kebijakan moneternya bulan ini.
Meski demikian, segala sesuatu tentang ECB saat ini adalah perihal kapan dan bagaimana bank sentral tersebut akan bertindak. Bukan lagi tentang "jika" ECB akan melonggarkan moneter. Tim ekonom Danske Bank sendiri memperkirakan bahwa ECB akan memangkas Rate hingga 20 basis poin, serta akan menambah pelonggaran kuantitatif.
