EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,115.99   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 3 jam lalu, #Saham AS

RBA Resmi Pangkas Suku Bunga, AUD/USD Justru Menguat

Penulis

Bank Sentral Australia memutuskan untuk memotong suku bunga acuan, karena ketidakpastian prospek ekonomi menyusul wabah virus corona yang semakin mendunia.

Seputarforex.com - Pada hari Selasa (03/Maret), Reserve Bank of Australia (RBA) secara resmi memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, dari 0.75 persen menjadi 0.5 persen. Pemotongan suku bunga yang dilakukan oleh Bank Sentral Australia siang ini sudah sesuai dengan ekspektasi pasar sebelumnya.

Suku Bunga RBA Dipotong

Secara umum, Ketua RBA Philip Lowe menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi perekonomian global saat ini, karena sedang terancam oleh semakin merebaknya wabah virus corona. Pasalnya, virus yang memiliki gejala mirip pneunomia akut ini sudah menyebar ke berbagai belahan dunia. Aktivitas ekonomi China selaku mitra dagang utama Australia juga sedang dirundung perlambatan ekstrem akibat corona. Hal ini terlihat dari laporan PMI China, baik dari rilisan pemerintah maupun versi Caixin yang terperosok pada bulan Februari.

"Pada pertemuan hari ini, Dewan memutuskan untuk menurunkan tingkat suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 0.50 persen. Keputusan ini demi mendukung perekonomian yang sedang terancam oleh wabah virus Corona. Wabah ini telah mengaburkan prospek ekonomi jangka pendek secara global, dan itu artinya pertumbuhan ekonomi Australia di paruh pertama tahun ini kemungkinan besar akan lebih lambat dari ekspektasi," kata Philip Lowe.

Dalam statement terbarunya, Lowe menegaskan bahwa RBA membuka kemungkinan untuk bersiap dengan skenario terburuk, yakni kembali memangkas suku bunga sebanyak 25 basis poin pada pertemuan bulan mendatang. Ketua RBA tersebut juga menyebutkan bahwa dampak virus corona berpeluang besar menghambat pemulihan sektor tenaga kerja Australia tahun ini.

 

AUD/USD Menguat Terbatas

Meski RBA kembali memangkas suku bunga ke level terendah baru secara historis di 0.5 persen, pergerakan Dolar Australia naik terbatas versus Dolar AS. Pada saat berita ini ditulis, pair AUD/USD diperdagangkan pada kisaran 0.6553, menguat 0.26 persen dari harga Open harian.

RBA Resmi Pangkas Suku Bunga, AUD/USD

Penguatan terbatas AUD/USD terjadi lantaran pemangkasan suku bunga RBA yang sejatinya sudah diantisipasi oleh pelaku pasar. Selain itu, prospek kebijakan serupa kemungkinan besar juga akan diikuti oleh bank sentral negara maju lainnya, termasuk The Fed.

Faktor lain yang mendasari penguatan Dolar Australia siang ini adalah aksi profit-taking posisi sell setelah mata uang tersebut merosot hingga menyentuh level terendah 11 tahun.

292192
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.