EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,437.32/oz   |   Silver 32.51/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 1 jam lalu, #Saham AS

GBP/USD Masih Betah Di 1.42-an Pasca Data Perdagangan Inggris

Penulis

Defisit perdagangan Inggris dalam sektor barang dan jasa dilaporkan melebar ke angka 3.5 miliar Poundsterling pada bulan Januari, lebih lebar daripada ekspektasi. GBP/USD diperdagangkan flat di level tinggi 1.429, sedangkan EUR/GBP sudah menghapus setengah dari perolehannya malam tadi.

Defisit perdagangan Inggris dalam sektor barang dan jasa dilaporkan melebar ke angka 3.5 miliar Poundsterling pada bulan Januari, lebih lebar daripada ekspektasi. Meski demikian, angka tersebut tak terlalu tajam selisihnya dengan defisit perdagangan di bulan Desember sebanyak 3.7 miliar, demikian yang dilaporkan oleh ONS pekan ini.

poundsterling

Ekspor Inggris secara umum tak berubah dalam dua bulan, sedangkan impornya menurun sebanyak 0.2 miliar Poundsterling dalam periode yang sama. Harga bahan bakar kembali menjadi faktor yang menekan turun nilai impor Inggris. Ekspor ke pasar Uni Eropa mengalami kenaikan secara tak terduga di awal tahun ini, terutama ke Jerman dan Inggris. Akan tetapi, meningkatnya defisit impor secara keseluruhan dalam neraca perdagangan Inggris dengan Uni Eropa sudah mencapai 8.1 miliar Poundsterling.

Perdagangan dengan Inggris negara-negara Uni Eropa lainnya memang mengalami kemajuan, namun tidak demikian dengan perdagangan ke negara-negara non Uni Eropa. Tercatat, Inggris mengalami penurunan ekspor di awal tahun ini ke negara-negara non Uni Eropa sebanyak 5.6 persen ke angka 14.2 miliar Poundsterling. Menurut data, perdagangan Inggris hanya meningkat dengan pasar AS, tapi tidak dengan Rusia, Swiss, ataupun Norwegia.

Analis ONS mengatakan bahwa selain adanya fakta luar biasa, tampaknya tak ada yang bisa mendorong eskpor Inggris selain pelemahan nilai tukar Sterling. Pihak ONS menambahkan bahwa mereka akan melakukan analisis retrospektif terhadap dampak nilai tukar mata uang.

Euro Mulai Kalem

Setelah data tersebut diumumkan, GBP/USD diperdagangkan flat di level tinggi 1.429, setelah terdongrak oleh pelemahan Dolar AS malam tadi dari level rendah 1.412. Sementara itu, EUR/GBP sudah menghapus setengah dari perolehannya malam tadi menuju angka 0.777. Euro meroket mengungguli Sterling dan Dolar AS setelah pengumuman kebijaan ECB yang memotong suku bunga serta pernyataan Draghi yang tak akan melakukan kebijakan semacam ini lagi dalam beberapa waktu ke depan.

261593
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.