EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 158.190   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,333.41/oz   |   Silver 27.51/oz   |   Wall Street 38,315.79   |   Nasdaq 15,927.90   |   IDX 7,155.78   |   Bitcoin 63,113.23   |   Ethereum 3,262.77   |   Litecoin 83.95   |   Data inflasi Eropa mulai menimbulkan pertanyaan mengenai pelonggaran ECB di bulan Juni, 5 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD perlu menembus level 1.0750 untuk lanjutkan pemulihan, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Wunsch, ECB: Penurunan suku bunga di Juli tidak pasti, 5 jam lalu, #Forex Fundamental   |   XAU/USD lanjutkan kenaikan efek berlanjutnya konflik timur tengah, 5 jam lalu, #Emas Fundamental   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan menerbitkan laporan keuangan periode kuartal I/2024 pada hari ini. Pendapatan diprediksi Rp2.67 triliun dengan rugi bersih Rp799 miliar, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp29.10 triliun per Maret 2024, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menyiapkan pelepasan sejumlah aset properti di kawasan Monas kepada investor asing sebagai salah satu persiapan pemindahan pemerintahan ke IKN Nusantara, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,1137, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 17,862, pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 38,489, 13 jam lalu, #Saham AS

GBP/USD Tetap Bergeming Pasca Rilis Data GDP Inggris

Penulis

Pair GBP/USD tidak bereaksi pada sesi perdagangan hari Rabu sore ini(27/04 terhadap rilis data GDP Inggris. Saat berita ini ditulis, Sterling masih terpaku dan tidak bergerak pada kisaran level harga 1.4583 per dolar AS.

Pair GBP/USD tetap bergeming pada sesi perdagangan hari Rabu sore ini (27/04) terhadap rilis data GDP Inggris. Saat berita ini ditulis, Sterling memang menunjukkan sedikit kenaikan level harga 1,4596 dari 1.4583 per dolar AS, namun pergerakan tersebut masih cenderung flat.

Sterling

Menurut data Badan Statistik Inggris (ONS), GDP negara Inggris untuk kuartal pertama adalah sebesar 0.4 persen basis kuartalan dan mengalami pelemahan bila dibandingkan dengan GDP pada kuartal akhir tahun 2015 lalu yang sebesar 0.6 persen. Sementara itu, GDP Inggris secara tahunan tidak berubah dan tetap pada 2.1 persen.


Pertumbuhan Ekonomi Inggris yang Lambat

Pertumbuhan ekonomi Inggris yang saat ini mengalami perlambatan selama tiga tahun terakhir disebabkan oleh adanya referendum untuk menentukan apakah Inggris akan tetap berada di dalam atau keluar dari keanggotan dalam blok pedagangan terbesar di dunia yaitu Uni Eropa. Selain itu, perlambatan ekonomi Inggris juga dipicu oleh pelemahan perekonomian Tiongkok, harga komoditas yang melemah, dan volatilitas pasar keuangan yang menurunkan ekspansi ekonomi global.

Seiring dengan pair GBP/USD yang sudah mampu memecahkan tren bearish dengan keberhasilannya menyentuh level 1.4380 dan mendaki diatas tren penurunan dari bulan Februari. Oleh karenanya, tren bullish saat ini menjadi lebih aktif pada pair tersebut dan akan mendorong sampai level 1.46 per dolar AS yang merupakan capaian tertinggi pound selama 10 minggu.

Selain itu, resisten pair GBP/USD saat ini berkisar pada 1.461 per dolar AS dan tren yang adalah bullish. Sementara itu, support pair ini adalah antara 1.4380 per dolar AS dan 1.44 per dolar AS.

Dari sisi dolar AS, greenback saat ini masih tetap menunggu hasil rapat FOMC yang diselenggarakan mulai hari Selasa kemarin. The Fed diperkirakan masih akan tetap membiarkan tingkat suku bunganya pada level 0.5 persen. Namun, pernyataan dari anggota FOMC tersebut lah yang akan sangat penting sehingga volatilitas diprediksi bisa mengangkat dan mempengaruhi GPB/USD setelah rilis tersebut.

Analis dari Bank of Tokyo- Mitsubishi memprediksi bahwa the Fed masih mempertahankan sikap kehati-hatian terhadap pengetatan kebijakan moneter dalam hasil putusan FOMC nanti malam. The Fed bisa jadi juga mempertimbangkan penurunan resiko dari perkembangan pasar global dan keuangan dan hanya ada beberapa komentar Dovish dari pejabat The Fed pada bulan Maret lalu. Akan tetapi, masih diragukan pula jika the Fed akan memberikan sinyal yang menunjukkan akan menaikkan suku bunga sesegera mungkin yakni pada rapat FOMC pada bulan Juni mendatang.

263595
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.