EUR/USD 1.074   |   USD/JPY 156.530   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,347.02/oz   |   Silver 27.67/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,036.08   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   Ueda, BoJ: Kondisi keuangan yang mudah akan dipertahankan untuk saat ini, 52 menit lalu, #Forex Fundamental   |   NZD/USD tetap menguat di sekitar level 0.5950 karena meningkatnya minat risiko, 52 menit lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan reli di atas level 167.50 menyusul keputusan suku bunga BoJ, 53 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 7 jam lalu, #Saham AS

GDP China Kuartal II/2020 Bangkit Dari Zona Negatif

Penulis

Meskipun data GDP China rebound cukup menyakinkan, penyebaran infeksi COVID-19 yang belum mereda masih membayangi prospek perekonomian China.

Seputarforex - Ekonomi China pada kuartal kedua 2020 naik 3.2 persen secara tahunan, berhasil bangkit dari pencapaian -6.8 persen pada kuartal sebelumnya. Data GDP yang dipublikasikan Biro Statistik China pada hari Kamis (16/Juli) tersebut mengungguli ekspektasi kenaikan 2.5 persen. Dibukanya kembali aktivitas ekonomi pasca lockdown pada bulan Februari lalu menjadi faktor utama yang mendasari pulihnya ekonomi China dari penurunan tajam.

GDP China Kuartal II/2020 Rebound,

Intervensi pemerintah untuk mengupayakan pemulihan ekonomi juga berkontribusi pada meningkatnya data GDP China. Pemerintah setempat telah meluncurkan beberapa kebijakan seperti menggenjot pengeluaran fiskal, meringankan pajak, serta memotong suku bunga pinjaman dan persyaratan cadangan bank. Pemerintah Beijing juga menggalakkan belanja infrastruktur untuk mendukung investasi dan sektor tenaga kerja yang terimbas oleh pandemi Corona.

 

COVID-19 Belum Usai, Ekonomi China Masih Rentan

Sementara ekonomi mulai menunjukkan pemulihan, penyebaran virus Corona secara global belum memperlihatkan tanda-tanda mereda. Infeksi virus Corona terus meningkat di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat yang notabene adalah mitra dagang utama China. Hal ini lantas membayangi prospek permintaan untuk ekspor China yang berkaitan langsung dengan output pabrik, sektor ketenagakerjaan, hingga belanja konsumen.

Untuk saat ini, output industri China masih positif dan mengalami kenaikan 4.8 persen pada bulan lalu. Data produksi Industri China bulan Juni juga cukup baik, menorehkan kenaikan selama tiga bulan berturut-turut meskipun angkanya masih di bawah rata-rata periode pra-Corona.

Sayangnya, sektor konsumsi China cenderung lemah dengan data penjualan ritel yang turun 1.8 persen di bulan Juni. Kondisi suram juga terjadi pada investasi aset tetap yang turun 3.1 persen secara year-to-date (YTD). Data tersebut belum beranjak dari tren negatif yang sudah terjadi selama beberapa bulan terakhir.

Download Seputarforex App

293252
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.