Laporan resmi dari Badan Sensus menyebutkan bahwa jumlah konstruksi untuk rumah baru AS di bulan Oktober mengalami penurunan, namun greenback tidak terpengaruh dan tetap berada pada jalur penguatan khususnya terhadap Euro dan mata uang komoditas seperti Loonie, Aussie dan Kiwi.
Jumlah rumah baru di negara Amerika Serikat pada bulan Oktober menurun sebanyak 11 persen menjadi 1.06 juta dari data bulan September yang masih berada pada angka 1.19 juta dan sebenarnya para ekonom sudah memperkirakan akan terjadi penurunan dari data Housing Start tersebut dan memprediksi akan menurun tipis ke angka 1.16 juta, namun yang terjadi jumlah bangunan baru warga AS hanya tumbuh sebesar 1.06 juta.
Penyebab utama buruknya data Housing Start tersebut disebabkan oleh pembangunan rumah keluarga tunggal/ single family house yang jatuh sebanyak 2.4 persen, sementara itu untuk pembangunan rumah besar termasuk apartemen dan kondominium bulan Oktober jatuh sebanyak 25.1 persen.
Meskipun data Housing Start mengecewakan pasar, namun perlu diketahui selama 7 bulan terakhir masih stabil berada diatas 1 juta, hal ini menjadi pertanda bahwa telah terjadi pemulihan berkelanjutan pada sektor perumahan AS, itulah kenapa greenback tidak terlalu terpengruh terhadap data housing start tersebut.
Building Permits AS Naik Sesuai Ekspektasi
Sementara itu jumlah aplikasi perijinan untuk membangun rumah di masa depan negara Paman Sam, naik sebanyak 4.1 persen ke angka 1.15 juta, lebih tinggi jika dibandingkan dengan data sebelumnya yang berada pada 1.11 juta. Ijin untuk membangun rumah single family mengalami kenaikan terbesar sejak desember 2007.
Masih stabilnya pembangunan rumah awal (housing start) diatas 1 juta dan ijin membangun rumah single family yang mencapai angka tertinggi sejak sebelum krisis ekonomi global 2008 itu membuktikan bahwa sebagian besar warga AS sudah memiliki banyak simpanan untuk membangun rumah, dan itu artinya kondisi ekonomi makro AS sudah berangsur membaik, tentu saja hal ini menjadi sentimen positif bagi pelaku pasar.
Saat berita ini ditulis, Dollar AS masih terus dominan terhadap berbagai mata uang utama, pair EUR/USD tercatat masih dalam tekanan besar, meskipun mampu bangkit hingga menyentuh level tertinggi harian 1.0691 dan saat ini Euro diperdagangkan sebesar 1.0652 per Dollar AS, sementara itu pair GBP/USD terpantau masih mengalami sideways, bergerak dalam range sempit 1.5154 hingga 1.5265 dan current price berada pada level 1.5215 per Dollar AS.