EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,316.02/oz   |   Silver 27.49/oz   |   Wall Street 38,852.27   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,123.61   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar Rp480 miliar, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel naik 3.6% ke level Rp575 per unit, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Remala Abadi Tbk. (DATA) naik 34.04% atau nyaris menyentuh ARA usai resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada hari ini, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil di 5,205, sementara Nasdaq 100 turun sedikit menjadi 18,184 pada pukul 19:33 ET (23:33 WIB). Dow Jones datar di 38,991, 6 jam lalu, #Saham AS

Harga Emas Naik Tipis Di Tengah Bullish Dolar

Penulis

Meski Dolar masih bullish, harga emas berhasil naik setelah yield obligasi AS terkoreksi. Perkembangan data ekonomi AS selanjutnya akan menjadi katalis penting.

Seputarforex - Harga emas naik tipis di sesi perdagangan Kamis (07/September) malam ini. Emas spot meningkat 0.3% dari level rendah satu pekan ke $1922.70 per ounce, sementara emas futures mendaki 0.1% ke $1946.80. Grafik XAU/USD berikut menunjukkan kenaikan harga emas 0.12% ke $1918.65.

harga emas naik tipis berkat penurunan yield

Pelemahan yield obligasi AS memberikan sedikit angin segar bagi emas di tengah bullish Dolar AS. Yield obligasi 10-tahunan AS berada pada 4.296% di pembukaan sesi New York, tergelincir dari level 4.300% di sesi sebelumnya.

Di sisi lain, dukungan terhadap harga emas juga datang dari komentar Susan Collins. Presiden The Fed Boston tersebut memperingatkan agar bank sentral tetap berhati-hati dalam memutuskan kebijakan moneter selanjutnya, walaupun inflasi AS mulai mendingin.

Meski masih meyakini bahwa suku bunga The Fed tak akan naik lagi bulan September ini, para investor memperkirakan bahwa bank sentral AS memiliki alasan untuk kembali menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan.

"Cukup jelas kita saksikan adanya reversal dalam data ekonomi AS terbaru; dari lemah ke kuat. Hal ini sekali lagi menambah ekspektasi bahwa Federal Reserve mungkin belum selesai menaikkan suku bunga," kata Ole Hansen, analis dari Saxo Bank.

 

Waspadai Rilis Data Ekonomi

Dalam waktu dekat, para investor sejatinya masih menunggu perkembangan laporan data ekonomi Amerika Serikat lebih lanjut. Setelah data PMI Sektor Jasa AS yang melebihi ekspektasi, akan ada rilis Jobless Claims yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Laporan yang dirilis secara mingguan tersebut diperkirakan naik menjadi 232,000.

Namun, analis memperkirakan jika pasar lebih mengantisipasi data CPI yang baru rilis minggu depan. "Dolar AS telah menyentuh level tinggi enam pekan... Emas masih akan sangat bergantung pada data. Kita memiliki data Klaim Pengangguran hari ini, tetapi yang akan memberikan dampak signifikan adalah data CPI pada pekan depan," ujar Ole Hansen.

Download Seputarforex App

299751
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.