Seputarforex.com - Harga emas naik tipis di sesi perdagangan Rabu (29/Agustus) sore ini, setelah mengalami penurunan tajam di sesi sebelumnya. Namun, kenaikan emas tersebut terbatas oleh menguatnya Dolar AS dalam ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed bulan depan.
Harga emas sempat menyentuh level tertingginya sejak tanggal 10 Agustus di $1,214.28 pada hari Selasa kemarin, tapi kemudian ditutup menurun 0.8 persen gara-gara naiknya yield obligasi US Treasury. Pada pukul 14:30 WIB hari ini, harga emas spot naik 0.3 persen ke $1,204.43 per troy ons. Grafik XAU/USD berikut juga menunjukkan kenaikan tipis ke 1,203.3, dari sebelumnya di angka 1,202.38:
Kenaikan Suku Bunga The Fed Bulan September Halangi Bullish Emas
Potensi kenaikan suku bunga The Fed bulan depan, yang tercermin dari pidato Ketua The Fed Jerome Powell akhir pekan lalu di Jackson Hole, semakin mendekat dan mulai mengintai buyer emas. Kenaikan suku bunga The Fed sejauh ini merupakan penghalang terbesar bagi penguatan harga emas.
"Harga emas telah rebound, tapi aksi jual (yang terjadi) kemarin menunjukkan bahwa tak ada orang yang ingin mengejar logam mulia tersebut di atas harga $1,210... Selain itu, ada pula kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed pada bulan September dan Desember. Hal ini menjadi pembatas terbesar bagi kenaikan harga emas," kata Ronald Leung, dari Lee Cheong Gold Dealers di Hong Kong.
Data-data ekonomi AS pun perlu dicermati, karena laporan yang menunjukkan peningkatan akan makin memperkuat kemungkinan kenaikan suku bunga AS.
"Dolar AS kemungkinan akan mengalami kenaikan lebih jauh dalam ekspektasi kembalinya minat beli aset safe haven. Data ekonomi AS yang baik diyakini dapat menghindarkan negara pimpinan Trump tersebut dari dampak perang dagang dengan negara-negara terkait," kata Vandana Bharti, analis SMC Comtrade Ltd. yang dikutip oleh Reuters.
