EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 152.200   |   GBP/USD 1.261   |   AUD/USD 0.664   |   Gold 2,296.22/oz   |   Silver 26.56/oz   |   Wall Street 38,664.73   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,134.72   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Penutupan mingguan GBP/USD di atas 1.2550 dapat menarik pembeli, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling bergerak lebih tinggi dengan perhatian tertuju pada NFP AS, 10 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS melanjutkan pelemahan karena pasar menunggu data pekerjaan utama, 10 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF kehilangan daya tarik di bawah level 0.9100, menantikan data NFP, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 18 jam lalu, #Saham AS

Inflasi Jepang Solid, USD/JPY Kian Melemah

Penulis

Inflasi inti Jepang bertahan di rekor tertinggi 2 tahun karena kenaikan harga bahan bakar. Sementara itu, USD/JPY turun tajam sehubungan dengan aksi profit taking.

Seputarforex - Pada hari Jumat (21/Januari), kantor Kabinet Jepang merilis data Inflasi Konsumen (CPI) Inti yang meningkat 0.5 persen secara tahunan (Year-over-Year) pada bulan Desember. Meskipun tidak memenuhi ekspektasi pertumbuhan 0.6 persen, angka ini masih bertahan di rekor tertinggi 2 tahun.

CPI Inti Jepang Capai Rekor High 2

Sementara itu, data CPI Inti yang tidak memasukkan harga makanan dan energi merosot 0.7 persen secara tahunan. Angka ini melanjutkan trend penurunan yang sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Untungnya, data inflasi Jepang secara keseluruhan masih meningkat dari 0.6 persen menjadi 0.8 persen.

Kenaikan data inflasi Jepang pagi ini diperkirakan tidak akan mendorong bank sentral Jepang (BoJ) untuk segera menghentikan program stimulus. Pasalnya, inflasi inti masih jauh di bawah target 2 persen. Selain itu, sebagian besar trend kenaikan inflasi lebih disebabkan oleh faktor eksternal yakni kenaikan harga bahan bakar dan kemacetan rantai pasokan global. Dengan kata lain, permintaan domestik Jepang sebenarnya masih lemah.

Fokus BoJ saat ini lebih ditujukan untuk memantau apakah kenaikan upah pekerja dapat meningkatkan daya beli rumah tangga. Namun, prospek kenaikan tingkat upah pekerja masih diliputi ketidakpastian karena perusahaan juga tengah menghadapi masalah biaya produksi yang semakin tinggi.

 

USD/JPY Terperosok

Rilis inflasi inti Jepang pagi ini sedikit banyak mendukung penguatan Yen terhadap Dolar AS. Kondisi ini tercermin dari pair USD/JPY yang bergerak melemah pada kisaran 113.88. Menurut analis, fenomena pelemahan Dolar AS versus Yen dalam beberapa hari terakhir merupakan anomali, mengingat imbal hasil obligasi AS yang terus meningkat seharusnya mendukung Greenback.

CPI Inti Jepang Capai Rekor High 2

Teori lain menyebutkan bahwa pelemahan USD/JPY mencerminkan reaksi investor yang melakukan profit-taking setelah harga mencapai level tertinggi berkat spekulasi terbaru untuk kenaikan suku bunga The Fed.

Download Seputarforex App

297175
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.