EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,324.02/oz   |   Silver 26.87/oz   |   Wall Street 37,903.29   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,116.59   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 3 jam lalu, #Saham AS

Inflasi PCE AS Melonjak, Bull Dolar Bertahan

Penulis

The Commerce Department melaporkan data pengeluaran konsumen Negeri Paman Sam untuk bulan Januari tumbuh 0.2 persen, setelah melonjak 0.5 persen pada Desember 2016 lalu.

Pada awal sesi New York hari Rabu (1/3) dirilis data pengeluaran konsumen AS yang tumbuh di bawah ekspektasi selama Januari. Pada periode yang sama, tingkat inflasi melonjak cukup signifikan hingga mencatat kenaikan bulanan tertinggi dalam kurun 4 tahun terakhir.

Pengeluaran Konsumen AS Januari Dibawah

The Commerce Department melaporkan data pengeluaran konsumen Negeri Paman Sam untuk bulan Januari yang tumbuh 0.2 persen, setelah melonjak 0.5 persen pada Desember 2016 lalu. Sementara itu, nilai median forecast analis pada polling Reuters sebelumnya memprediksi Consumer Spending AS akan tumbuh 0.3 persen selama Januari.

Trend pengeluaran konsumen AS kemungkinan akan tetap menguat di tengah harapan warga AS pada janji Presiden Donald Trump untuk menurunkan pajak kalangan menengah dan meningkatkan belanja infrastruktur. Di samping itu, Inflasi PCE yang mencatatkan kenaikan bulan terbesar 4 tahun secara tidak langsung akan menurunkan daya beli rumah tangga AS.

 

Inflasi PCE Meningkat Signifikan, Rate Hike Di Depan Mata

Selain merilis data pengeluaran konsumen, pada waktu yang bersamaan juga dirilis data inflasi PCE yang melonjak 0.4 persen pada bulan lalu. Kenaikan itu merupakan yang terbesar sejak tahun 2013, setelah naik 0.2 persen pada Desember. Dalam rentang 12 bulan terakhir hingga Januari, Inflasi telah meningkat sebanyak 1.9 persen.

Sementara itu, index PCE inti, pengukuran yang tidak memasukan sektor makanan dan energi, juga mencatatkan kenaikan 0.3 persen pada periode yang sama. Secara basis tahunan Y/Y, PCE Inti telah tumbuh 1.7 persen atau berada sangat dekat dengan target The Fed, sehingga dapat dipastikan peluang Rate Hike sudah di depan mata, terlebih setelah beberapa petinggi Bank Sentral memberikan pernyataan hawkish.

Pasca rilis data fundamental AS, Greenback terpantau masih berada dijalur penguatan. Pada pukul 21:09 WIB malam ini EUR/USD berada pada level 1.0524, sedangkan GBP/USD diperdagangkan pada harga 1.2293.

277845
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.