Seputarforex - Dolar AS naik di sesi Kamis malam (22/Oktober), setelah data ketenagakerjaan AS dilaporkan lebih baik daripada ekspektasi. Saat berita ini ditulis, Indeks Dolar AS (DXY) naik 0.34 persen ke 92.95, menghentikan laju penurunan tiga hari sebelumnya.
Klaim Pengangguran AS Lebih Baik Ketimbang Ekspektasi
Para investor mencerna data klaim pengangguran AS yang dirilis malam ini. Sebanyak 787,000 orang tercatat mengajukan klaim tunjangan pengangguran pada pekan yang berakhir tanggal 17 Oktober, turun dari angka pekan sebelumnya yang sebanyak 842,000, serta lebih baik dari ekspektasi kenaikan ke 860,000.
Kontributor terbesar dari pengurangan klaim pengangguran kali ini berasal dari California, di mana klaim pengangguran menurun ke 159,000. Namun secara keseluruhan, perolehan klaim pengangguran AS terbilang cukup tinggi. Penyebabnya adalah perlambatan pemulihan ekonomi yang masih membayangi, sehubungan dengan ketidakjelasan bantuan stimulus fiskal AS.
Perundingan Masih Dalam Proses, Analis Sangsi Kesepakatan Tercapai
Perundingan UU untuk meloloskan paket stimulus fiskal masih berlangsung. Setelah menyatakan kesediaannya untuk meneken dana bantuan dalam jumlah besar kemarin, Donald Trump berbalik melontarkan sentimen pesimis. Presiden AS tersebut menuding bahwa kubu Demokrat sengaja membelit-belitkan kompromi, di tengah penolakan Senat terhadap stimulus dalam jumlah besar.
Akan tetapi, Ketua House of Representatives Nancy Pelosi menanggapinya kalem. Pelosi mengatakan bahwa para negosiator sudah membuat kemajuan. Pelosi optimis, legislasi akan diketok secepatnya.
Melihat situasi politik Amerika Serikat tersebut, Kathy Lien dari BK Asset Management berkomentar skeptis. Lien mengatakan bahwa "ping-pong" negosiasi antara Pelosi dan Gedung Putih kemungkinan tak akan menghasilkan apa-apa. Sebab, mereka sudah kehabisan waktu dengan semakin dekatnya pemilu. Oleh karena itu, penguatan Dolar AS malam ini diprediksi tak akan berlanjut.
"Kemungkinan terdekatnya, kita akan mendapatkan kabar yang lebih buruk, atau setidaknya tak ada kabar baik mulai saat ini hingga Pilpres, sehingga para investor akan keluar dari Greenback," kata Lien.
