Sebuah laporan resmi yang baru saja dirilis oleh departement tenaga kerja hari kamis (24/12) menyebutkan bahwa jumlah orang yang mengajukan aplikasi untuk mendapatkan tunjangan pengangguran lebih sedikit dari estimasi maupun dari periode sebelumnya, namun greenback tidak terlalu merespon dan terpantau mengalami pelemahan terhadap mata uang utama dunia.
Laporan yang dikeluarkan departemen tenaga kerja AS menunjukan klaim tunjangan pengangguran yang dihitung hingga tanggal 19 desember mengalami penurunan sebanyak 5.000 menjadi 267 k dari data pada periode sebelumnya yang ada pada angka 272 k dan sekaligus mematahkan ekspektasi dari para ekonom yang sebelumnya menyebutkan hanya akan turun ke angka 270 k.
Jika dihiitung berdasarkan bulanan maka dapat disimpulkan bahwa pergerakan jumlah rata rata klaim pengangguran selama sebulan terakhir tidak terlalu volatile atau dengan kata lain masih berada didekat level terendah 15 tahun.Dan dilihat berdasarkan data tahunan maka jumlah orang yang mengajukan klaim pengangguran masih berada dalam trend positif menuju level terendah sejak tahun 1973 silam.
Positifnya data klaim pengangguran AS ini tidak terlepas dari tingkat PHK yang sangat rendah dan laju pertumbuhan tenaga kerja baru relatif stabil, hal ini menjadi pertanda bahwa kondisi perekonomian negara adidaya tersebut sudah berangsur angsur pulih sejak dihantam krisis ekonomi global tahun 2008 lalu.
Saat berita ini ditulis greenback tidak merespon secara positif dari apiknya data klaim pengangguran AS tersebut, malahan mata uang dollar AS mengalami pelemahan terhadap mayor currency yang terlihat dari pairing EUR/USD yang harus naik sebesar 0.51 persen sepanjang sesi perdagangan hari ini dan diperdagangkan pada level 1.0954, sementara itu dollar AS juga melemah terhadap poundsterling yang terlihat pada pairing GBP/USD melemah sebesar 0.37 persen dan berada di level 1.4922