Seputarforex.com - Dolar AS mendapat sedikit penguatan di sesi perdagangan Asia Jumat (24/Feb) pagi ini dari komentar Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin.
Dolar yang kemarin tertekan oleh notulen FOMC, menggeliat setelah Mnuchin mengatakan bahwa kabinet pemerintahan Trump ingin agar rencana pemotongan pajak sudah bisa lolos di Kongres setidaknya pada bulan Agustus. Komentar Mnuchin berdampingan dengan prospek kenaikan suku bunga AS bulan Maret mendatang. Namun, kepada Fox Business Network, Mnuchin mengatakan bahwa kebijakan yang dilakukan pemerintahan Trump tahun ini hanya akan memberi dampak yang terbatas.
Tadi malam, Dolar AS mendapat tekanan turun dari rilisnya klaim pengangguran AS dan notulen rapat kebijakan moneter The Fed yang terbaru. Departemen tenaga kerja AS melaporkan, klaim pengangguran awal naik hingga 6,000 ke angka 244,000 dalam minggu yang berakhir pada tanggal 18 Februari. Kenaikan tersebut jauh melebihi ekspektasi para analis yang memperkirakan kenaikan hanya akan mencapai 2,000 orang saja.
Dolar AS Beragam
Indeks Dolar, yang mengukur kekuatan Dolar terhadap mata uang-mata uang mayor, naik 0.12 persen ke angka 101.07. Sementara itu, USD/JPY berubah ke angka 112.82 naik 0.20 persen. Sedangkan AUD/USD diperdagangkan pada angka 0.7705 atau menurun 0.12 persen.
Sementara itu, notulen FOMC yang dirilis Kamis dini hari menyebutkan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga dengan segera. Sebagian besar anggota The Fed memberikan komentar bahwa kenaikan suku bunga hingga tiga kali tahun ini merupakan kebijakan yang sesuai.
Dolar AS nampak mulai menggencet Poundsterling. GBP/USD menuruni puncak 1.2559 dan diperdagangkan di angka 1.2549 pada saat berita ini ditulis. "Kami tak terkejut jika GBP/USD mundur di bahwa 1.25, tetapi, breakout setelah periode konsolidasi yang cukup panjang cenderung akan berkelanjutan," tulis Kathy Lien. Direktur Manager BK Asset Management.