EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,302.41/oz   |   Silver 26.90/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 22 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 22 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 22 jam lalu, #Saham AS

Konsumen Tak Yakin Ekonomi AS Membaik, Euro Masih Dalam Tekanan

Penulis

Banyak konsumen di AS yang rata-rata sektor rumah tangga merasakan bahwa esok bakal lebih susah dari pada hari ini. Survei Consumer Confidence menggambarkannya dengan hasil melorot dari harapan. Pada kesempatan yang sama, Euro belum juga beranjak dari pelemahan setelah sekian waktu terjun.

Banyak konsumen di AS yang rata-rata sektor rumah tangga merasakan bahwa esok bakal lebih susah dari pada hari ini. Survei Consumer Confidence menggambarkannya dengan hasil melorot dari harapan. Pada kesempatan yang sama, Euro belum juga beranjak dari pelemahan setelah terjun beberapa lama.

CB Consumer Confidence - ilustrasi


Keraguan Masih Muncul

Sebelumnya, diperkirakan nilai Consumer Confidence versi Conference Board (CB) hanya bakal terkoreksi di kisaran 97.4 saja pada bulan Februari, namun ternyata lembaga independen yang telah sekian lama memantau kondisi dan perilaku konsumen ini menggulirkan indeks sejumlah 92.2 poin.

Bulan Februari ini para konsumen merasakan bahwa dibandingkan setahun lalu, proyeksi kedepan situasi perekonomian AS bakalan lebih buruk. Tak banyak yang dapat mereka lihat akan nilai kemajuan atau bahkan pertumbuhan yang berarti di berbagai sektor di dalam negeri. Banyak data sudah terlihat dan sejalan dengan kekhawatiran masyarakat atau sektor rumah tangga yang menjadi nara sumber survei ini.

Negara yang selama ini terkenal dengan industri rancang bangunnya ini terpaksa harus menelan pil pahit akibat gesekan efek pelemahan perekonomian global. Mulai dari semakin anjloknya harga minyak dunia yang dengan jelas telah melukai sektor pertambangan dan energi di dalam negeri, kemudian sektor manufaktur mau tak mau juga mengikuti terseok-seok karena sektor tersebut juga mempunyai kaitan erat dengan situasi di Tiongkok yang juga terimbas perlambatan ekonomi global. Semakin diperparah dengan sentimen dari sektor keuangan terutama perihal nilai tukar dolar terhadap hampir keseluruhan mata uang utama dunia yang sampai saat ini masih terlihat begitu kuat sehingga mempengaruhi daya saing produk ekspor AS.


Euro Tak Berdaya

Fundamental Eropa terpantau masih berada dalam dipandang kurang greget oleh para pelaku pasar selama beberapa periode belakangan ini. Walaupun muncul perkiraan angka pertumbuhan kwartal pertama tahun ini di kawasan Eropa bakal sesuai perkiraan, namun sampai saat ini belum juga cukup memberi stimulus bagi Euro untuk kembali meroket. Pada awal pembukaan pasar hari ini, EUR/USD terlihat berada pada kisaran angka 1.1025 an. Sempat mencoba melompat ke level 1.1045, namun itu hanya terjadi sekilas saja. Selanjutnya para investor kembali kehilangan selera terhadap mata uang tunggal Eropa ini dan berbalik melirik Greenback hingga akhirnya berhasil menumbangkan Euro ke kisaran 1.0990 an.

260665
Penulis

Kukuh Raharjo aktif sebagai penulis berita dan artikel di Seputarforex.com sejak tahun 2014 serta aktif juga sebagai freelance di dunia social media promotion. Sambil masih bertrading forex online, Kukuh Raharjo juga menggeluti dunia blogging dengan posisinya sebagai pengisi konten lepas.