Komisaris Pelayanan Pajak Nasional Korea Selatan, Han Seung-hee, mengungkapkan rencana membebani pajak terhadap penggunaan Bitcoin, setelah volume perdagangan mata uang kripto melonjak hingga melewati Kosdaq (Bursa Perdagangan Saham Korsel).
Kabar tersebut mencuat saat diadakannya rapat dengar pendapat antara anggota parleman Korea Selatan dengan National Tax Service (NTS). Dalam acara yang berlangsung di kota Sejong, akhir pekan lalu, Han Seung-hee menjawab pertanyaan mengenai perpajakan mata uang kripto termasuk Bitcoin.
Ketika ditanya "Karena volume harian mata uang kripto tumbuh melewati Kosdaq, kita harus secara aktif melindungi terhadap pergeseran dari pemesanan yang bersifat konvensional. Lantas apa (ada) rencana perpajakan?"
Han Seung-hee menjawab, "Kami masih membebankan pajak pada penghasilan bisnis dan saya sedang mendiskusikan apakah akan mengenakan pajak atas pertambahan nilai atau pajak keuntungan terkait penggunaan mata uang virtual seperti Bitcoin".
Menurut pernyataan Han, pihaknya kini sedang membahas masalah PPN (Pajak Pertambahan Nilai) dengan Menteri Keuangan. Selain itu, dia menambahkan bahwa "gift tax" akan ditinjau ulang karena perlu dilengkapi dengan rincian lengkap.
Kapitalisasi Pasar Bitcoin Coba Tembus 100 Milyar USD
Harga Bitcoin yang meroket akhir-akhir ini sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa seharga $5,874, hingga ikut mendorong nilai kapitalisasi pasar yang sempat berada di level 94 milyar USD. Dengan demikian, Market Cap mata uang virtual Bitcoin telah melonjak sebesar 600 persen sepanjang tahun 2017, dari angka 15.6 Milyar Dollar pada bulan Januari lalu.
Banyak pihak menilai Bitcoin sedang mencoba menguji level kapitalisasi pasar senilai 100 milyar USD. Bila hal itu terjadi, maka dapat dipastikan harga Bitcoin akan semakin melambung menembus rekor terbaru. Pada pukul 14:16 WIB, kurs Bitcoin berada di level $5,649, atau mengalami sedikit koreksi setelah akhir pekan lalu sempat berada di kisaran $5,800an.
