Yen menguat setelah pidato kebijakan Haruhiko Kuroda, Gubernur Bank Sentral Jepang (BoJ), di hari Rabu (03/02) ini yang menyebutkan bahwa pihaknya masih memiliki cukup ruang untuk mengekspansi stimulusnya lagi, bahkan bisa juga menegatifkan suku bunganya lebih dalam lagi. Pernyataan ini menjadi indikasi bahwa BoJ akan selalu siaga untuk kembali mengambil tindakan demi ambisinya mencapai target inflasi 2 persen.
"Jika kita menilai bahwa langkah yang sudah dipersiapkan dalam perangkat (BoJ) belum cukup untuk mencapai tujuan inflasi, maka satu-satunya hal yang perlu dilakukan adalah menggunakan perangkat-perangkat baru," kata Kuroda dalam pidatonya dalam seminar hari ini. "Saya meyakini tidak ada batasan dalam mengukur kebijakan moneter,"
Gubernur Kuroda juga menentang kritik yang yang menyebutkan bahwa BoJ kehabisan amunisi untuk mengakselerasi tingkat inflasinya, bahkan bisa saja terhenti akibat merosotnya harga minyak, dengan menyatakan bahwa suku bunga negatif tidak akan menghalangi upaya bank sentral untuk melahap obligasi-obligasi pemerintah.
"Jika memang dibutuhkan, bisa saja suku bunga dipotong lebih rendah lagi dari kisaran minus 0.1 persen yang sudah ditetapkan saat ini," kata Kuroda.
USD/JPY Bengkokkan Perolehan
Dengan demikian, terbayar sudah pelemahan Yen terhadap Dolar AS saat pertama kali BoJ mengumumkan kebijakan suku bunga negatifnya. USD/JPY diperdagangkan 30 pip lebih rendah pada posisi 119.63 di pagi hari ini, turun dari 119.95 di penutupan sesi trading malam tadi. Yen terjungkal hingga posisi 121.15 terhadap Dolar AS minggu lalu pasca kebijakan BoJ. Sejumlah analis memprediksikan bahwa BoJ kemungkinan memotong tingkat suku bunganya hingga negatif satu persen dalam 12 bulan ke depan.