EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,324.02/oz   |   Silver 26.87/oz   |   Wall Street 37,903.29   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,102.69   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 4 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 4 jam lalu, #Saham AS

Kurs Rupiah Melemah Lagi Jelang Kenaikan Suku Bunga AS

Penulis

Kurs Rupiah melemah lagi ke Rp14,900-an per dolar AS menjelang rapat kebijakan moneter bank sentral AS, yang diperkirakan kuat akan kembali menaikkan suku bunga acuan.

Seputarforex.com - Nilai tukar Rupiah melemah dalam penutupan sesi perdagangan hari Selasa (25/Sep) ini. Menurut grafik USD/IDR Bloomberg, kurs Rupiah terhadap Dolar AS ditutup dengan penguatan Dolar sebanyak 0.35% di angka 14,917.5, dibandingkan dengan pembukaan di harga 14,875. Sedangkan menurut kurs referensi BI JISDOR, nilai tukar Rupiah berada pada level Rp14,893. Grafik USD/IDR versi FX_IDC di bawah ini juga ditutup menghijau (yang artinya Dolar menguat) di angka Rp14,915.

usdidr

 

Rupiah Terburuk Di Asia

Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS hari ini menjadi yang terburuk di antara mata uang-mata uang Asia lainnya. Setelah Rupiah, ada Renminbi China yang melemah sampai 0.32%, Peso Filipina turun 0.22%, dan Ringgit Malaysia turun 0.21%.

Penyebab kemerosotan tersebut adalah kenaikan suku bunga The Fed yang diyakini akan diumumkan lagi pekan ini. Menurut Dini Nurhadi Yasyi, analis Monex Investindo, sentimen kenaikan suku bunga The Fed kembali membayangi pasar keuangan dan melemahkan kembali sejumlah mata uang.

Meskipun pasar telah memprediksikan kenaikan suku bunga AS serta memperhitungkannya, tapi aksi beli Dolar selama rapat FOMC digelar merupakan hal yang wajar terjadi.

"Ada unsur price in (memasukkan sentimen) oleh investor untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan The Fed pada Kamis dini hari mendatang," kata Dini kepada CNN Indonesia.

 

BI Akan Gelar RDG Pasca FOMC

Sementara dari dalam negeri, sikap BI mengenai kenaikan suku bunga The Fed ini masih diraba-raba oleh pasar. Pasalnya, BI baru akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) setelah rapat kebijakan moneter The Fed (FOMC). Akan tetapi, muncul perkiraan bahwa BI akan mengambil langkah menaikkan suku bunga acuan demi menjaga stabilitas dan keseimbangan ekonomi.

Menurut analis Seputarforex, Martin Singgih dalam Analisa Rupiah 24-28 September 2018: FOMC Dan Suku Bunga BI, pergerakan Rupiah akan sangat dipengaruhi oleh Statement FOMC dan pernyataan Ketua The Fed dalam konferensi persnya. Jika Rupiah berlanjut menguat, support kuat USD/IDR ada pada level 14740 hingga 14700. Sementara jika melemah, resistance berada pada level 14840 hingga 14900.

285448
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.