EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,324.02/oz   |   Silver 26.87/oz   |   Wall Street 37,903.29   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,102.69   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 4 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 4 jam lalu, #Saham AS

Lockhart Akan Beri Suara Dukung Kenaikan Suku Bunga AS Akhir Tahun

Penulis

Keputusan Federal Reserve untuk menunda kenaikan suku bunganya pada pekan lalu merupakan wujud dari "manajemen risiko" demi memastikan bahwa volatilitas pasar yang pasang surut baru-baru ini tidak akan menyeret perekonomian AS, demikian yang dituturkan oleh Presiden The Fed wilayah Atlanta, Dennis Lockhart.

Keputusan Federal Reserve untuk menunda kenaikan suku bunganya pada pekan lalu merupakan wujud dari "manajemen risiko" demi memastikan bahwa volatilitas pasar yang pasang surut baru-baru ini tidak akan menyeret perekonomian AS, demikian yang dituturkan oleh Presiden The Fed wilayah Atlanta, Dennis Lockhart, Selasa (22/09) dini hari tadi yang dikutip oleh Reuters.

lockhart_dennis

Lockhart mengatakan bahwa perhatian bank sentral sebenarnya tak hanya berkutat pada pasar saja, namun lebih kepada fakta bahwa "volatilitas dapat menjadi indikator gejala akan adanya penyakit fundamental". Oleh sebab itulah, Lockhart berpikir bahwa yang paling bijak dilakukan saat ini adalah dengan menunggu sembari evaluasi apakah perkembangan-perkembangan yang terjadi baru-baru ini dapat mengubah outlook yang sudah disusun.

Lockhart Akan Vote "Yes" Untuk Dukung Lift-Off

Secara pribadi, Lockhart mengatakan bahwa ia masih mengekspektasikan kenaikan suku bunga The Fed di akhir tahun ini, bahkan ia akan memberikan suara yang akan mendukung ekspektasinya tersebut dalam rapat FOMC yang akan datang. Lockhart merasa, perekonomian telah membuat kemajuan yang memadai terhadap sektor ketenagakerjaan yang bisa dianggap sebagai jaminan bagi kenaikan suku bunga tahun ini meskipun inflasi masih lemah. "Saya telah merasa cukup nyaman...untuk mengambil langkah pertama (kenaikan suku bunga)." ucap Lockhart.

Keputusan Bank Sentral AS minggu lalu untuk menunda kenaikan suku bunga memang sudah banyak diprediksikan dan berimbas pada maraknya aksi sell-off di pasar. Janet Yellen, Ketua The Fed, pun dihujani kritik yang mempertanyakan kemampuannya untuk menjelaskan mengapa The Fed berubah haluan dan apa artinya bagi kebijakan selanjutnya.

Akan tetapi, Lockhart menyatakan bahwa apa yang diputuskan minggu lalu hanyalah sebuah ekspresi kewaspadaan. "Saya menganggap bahwa keputusan (minggu lalu) lebih merujuk pada manajemen risiko yang bijaksana menghadapi volatilitas pasar baru-baru ini," ujar Lockhart. Komentar itu adalah bukti bahwa betapa The Fed merasa prihatin pada isu-isu seperti volatilitas pasar AS, penjualan saham besar-besaran China, dan pada perekonomian global.

247355
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.