Advertisement

iklan

Anggota Kongres AS meminta penggantian Ketua SEC, Gary Gensler, dengan alasan penyalahgunaan kekuasaan dan promosi agenda politik yang kontroversial, 1 hari, #Kripto Fundamental   |   Kondisi jenuh jual berpotensi memicu koreksi XAU/USD, 1 hari, #Emas Teknikal   |   USD/CHF bertahan di dekat puncak beberapa bulan, di atas level 0.9200 berkat penguatan USD, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Menurut analisa UOB, pergerakan EUR/USD selanjutnya adalah di level 1.0430, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Emiten rumah sakit, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) menargetkan pendapatan usaha perseroan tumbuh 30% pada 2023, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Kepala Eksekutif Meta Platforms (NASDAQ: META), Mark Zuckerberg, meluncurkan produk AI baru untuk konsumen pada hari Rabu, 1 hari, #Saham AS   |   Komisi Perdagangan Federal AS mengajukan gugatan antimonopoli terhadap Amazon.com (NASDAQ: AMZN) dan meminta pengadilan untuk mempertimbangkan memaksa peritel online tersebut menjual asetnya, 1 hari, #Saham AS   |   Saham C3.ai (NYSE: AI) Inc. mengalami kenaikan signifikan sebesar 3.34% menjadi $24.42 pada hari Rabu, mengakhiri penurunan beruntun selama lima hari, 1 hari, #Saham AS
Selengkapnya

NFP Cemerlang, Dolar Terbang Meski Pengangguran Meningkat

Penulis

Nonfarm Payroll (NFP) membukukan tambahan pekerjaan sebanyak 187k pada Agustus 2023, lebih tinggi dibandingkan estimasi konsensus maupun data sebelumnya.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Serangkaian data tenaga kerja AS yang dirilis hari ini (1/September) menunjukkan situasi mixed. Kendati demikian, Dolar AS memperoleh sokongan dari kenaikan angka Nonfarm Payroll (NFP). Indeks Dolar AS (DXY) langsung melonjak lebih dari 0.5% sampai 104.17, sementara greenback melumpuhkan rival-rivalnya di pasar forex.

DXY Daily

Nonfarm Payroll membukukan tambahan pekerjaan sebanyak 187k pada Agustus 2023. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kenaikan 157k pada periode sebelumnya, sekaligus mengungguli estimasi konsensus yang dipatok pada 170k.

Rincian lain dalam paket data ini kurang menggembirakan. Tingkat pengangguran AS meningkat drastis dari 3.5% menjadi 3.8%, padahal konsensus sebelumnya mengharapkan angkanya tetap. Pendapatan rata-rata perjam juga melemah dari 4.4% menjadi 4.3% dalam basis tahunan.

Beberapa situasi khusus melatarbelakangi anomali dalam data-data ini. Pertama, mogok kerja terorganisir melibatkan lebih dari 16,000 artis Hollywood yang tergabung dalam Screen Actors Guild-American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA) sejak pertengahan Juli lantaran sengketa dengan Alliance of Motion Picture and Television Producers (AMPTP). Kedua, Yellow --salah satu perusahaan transportasi terbesar di AS-- mengajukan pailit Chapter 11 pada awal Agustus dan mem-PHK sekitar 30,000 karyawannya.

Situasi-situasi tersebut mengakibatkan tingkat pengangguran AS melesat, meskipun penciptaan pekerjaan baru juga cukup kuat. Pelaku pasar makin yakin bahwa The Fed tak akan menaikkan suku bunga pada bulan September di tengah perkembangan ini. Namun, masih ada harapan untuk satu kali kenaikan suku bunga lagi setelah September.

"Pasar bereaksi positif terhadap data ketenagakerjaan itu," kata Alex McGrath, CIO di NorthEnd Private Wealth in Greenville South Carolina, sebagaimana dilansir dari Reuters, "Apakah data itu akan menggugah The Fed? Kami tak yakin."

"(Tapi) kami yakin kita akan mendapatkan kenaikan (suku bunga) lagi tahun ini karena apa yang kami lihat di pasar komoditas," lanjut McGrath, "Kenaikan dalam harga-harga komoditas ini menandakan inflasi akan terus bercokol, dan bagi kami, hal itu membutuhkan kenaikan suku bunga lagi kelak."

Download Seputarforex App'

299735
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.