iklan |
iklan |
Seputarforex - Harga emas turun di sesi perdagangan Selasa (07/November) malam. Emas spot merosot 0.6% ke $1965.13 per ounce, emas futures anjlok 0.9% ke $1971.70, dan grafik XAU/USD di bawah ini menunjukkan penurunan 0.72% ke level terendah tiga pekan di $1963.22.
Meski perang masih berkecamuk, pasar mulai mengalihkan fokus mereka dari Israel-Palestina ke pendapat para pejabat The Fed mengenai suku bunga. Salah satunya adalah Ketua The Fed Jerome Powell yang dijadwalkan berbicara dalam konferensi Divisi Riset dan Statitik Centennial di Washington pekan ini. Pasar akan mengamati apakah Powell masih akan mempertahankan sentimen dovish yang disinyalkannya pasca rapat FOMC pekan lalu.
Presiden The Fed Minneapolis, Neel Kashkari, tampil paling awal dengan retorika hawkish pada sebuah pidato hari Senin lalu. Kashkari mengatakan bahwa bank sentral AS kemungkinan memiliki lebih banyak pekerjaan ke depan untuk mengendalikan inflasi.
Everett Millman, analis dari Gainesville Coins, mengatakan bahwa ekspektasi saat ini adalah The Fed selesai menaikkan suku bunga. Semakin cepat pemotongan suku bunga pertama dimasukkan dalam perkiraan, maka akan lebih baik bagi emas. Namun jika perekonomian membaik pada 2024, maka emas akan dilanda aksi jual.
Selain outlook kebijakan The Fed, penurunan harga emas di awal November juga dipengaruhi oleh bullish Dolar AS sebagai rival. Hal ini semakin memperkecil dukungan emas untuk kembali menembus level kunci $2000.
"Harga emas tampak mengarah lebih rendah setelah gagal melampaui resistance utama di $2000 per ounce, (yang) mendorong beberapa aksi ambil untung, (dan) tampaknya didorong oleh penguatan dolar AS secara keseluruhan," kata Michael Hewson, kepala analis pasar di CMC Markets.