Advertisement

iklan

AUD/USD bullish menguji garis SMA 200, NFP AS masih ditunggu, 2 hari, #Forex Teknikal   |   IHSG dibuka menghijau pada level 7,144 pada perdagangan hari ini. Hingga akhir sesi I, penguatannya meningkat ke 7,165.54, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Michelle Gass akan gantikan Chip Bergh sebagai CEO Levi Strauss & Co. pada 29 Januari 2024 mendatang, 2 hari, #Saham AS   |   Blackstone Inc. (NYSE: BX) gandeng Digital Realty (NYSE: DLR) untuk bangun empat pusat data hyperscale baru, 2 hari, #Saham AS   |   Posisi PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebagai emiten terbesar BEI tersalip oleh PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang berhasil catat kapitalisasi pasar sampai Rp1,083 triliun, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Yen Jepang tetap kuat di tengah harapan Pivot BoJ, meski angka PDB lebih lemah, 2 hari, #Forex Fundamental   |   GBP/USD bertahan di bawah level 1.2600 jelang Data NFP AS, 2 hari, #Forex Teknikal   |   NZD/USD kehilangan momentum di bawah level 0.6170, mata tertuju pada Data NFP AS, 2 hari, #Forex Teknikal
Selengkapnya

Pengangguran Inggris Meningkat, GBP/USD Malah Semringah

Penulis

GBP/USD membukukan rekor tertinggi baru tahun ini pada level 1.2913, sementara EUR/GBP terus terhimpit di bawah kisaran 0.8550.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Laporan tenaga kerja Inggris terbaru menunjukkan kondisi yang lebih buruk daripada perkiraan konsensus. Akan tetapi, kabar itu justru disambut hangat oleh pelaku pasar. Duet GBP/USD membukukan rekor tertinggi baru tahun ini pada level 1.2913, sementara EUR/GBP terus terhimpit di bawah ambang 0.8550.

GBPUSD Daily

Kantor Statistik Nasional (ONS) melaporkan bahwa tekanan gaji di Inggris Raya masih sangat tinggi, bahkan melampaui estimasi pada periode Mei 2023. Indeks Pendapatan Rata-Rata Plus Bonus terakselerasi lagi dari 6.7% menjadi 6.9%. Kendati demikian, rincian laporan tenaga kerja lainnya mengisyaratkan pelonggaran tekanan secara perlahan tapi pasti.

Tingkat Pengangguran Inggris melonjak dari 3.8% menjadi 4.0% pada periode Mei 2023. Jumlah klaim pengangguran bulanan juga meningkat signifikan sebanyak 25.7k pada Juni 2023. Padahal, jumlah klaim pada Mei sempat berkurang 22.5k, dan konsensus sebelumnya memperkirakan penurunan lanjutan sebanyak 8.6k pada Juni.

Uniknya, kurs pound sterling merespons dengan menguat lebih lanjut terhadap sebagian besar mata uang mayor lain. Ada apa gerangan?

Pelaku pasar beberapa waktu lalu sempat panik menghadapi data inflasi dan tenaga kerja Inggris yang terus meningkat, karena persistensi keduanya dapat mendesak BoE untuk menaikkan suku bunga sampai tingkat yang kebablasan. Bunga yang terlalu tinggi berisiko memicu kebangkrutan rumah tangga dan perusahaan di Inggris, serta memperburuk ancaman resesi. Dengan latar belakang kekhawatiran tersebut, laporan tenaga kerja Inggris yang mengecewakan kali ini justru menghadirkan angin segar.

Seiring berkurangnya kecemasan, pasar kini kembali berfokus pada daya saing suku bunga Inggris. Inggris hampir pasti mengakhiri siklus pengetatan moneternya dengan tingkat suku bunga terminal yang lebih tinggi daripada sejumlah negara maju lain. Faktor ini dapat berdampak positif bagi sterling asalkan tak ada efek samping negatif yang signifikan dalam perekonomian.

"Tingkat suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan keunggulan carry Sterling (yang sudah cukup bagus), meskipun kemungkinannya sangat kecil untuk kejutan hawkish lebih lanjut," demikian dipaparkan Barclays dalam salah satu catatan hasil risetnya, "Kami menjadi lebih positif pada GBP dalam jangka pendek."

Download Seputarforex App

299556
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.