Advertisement

iklan

Yen Jepang melemah terhadap USD di tengah berkurangnya sentimen penurunan suku bunga Fed pada bulan Maret dan perubahan kebijakan BoJ, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/USD pulih dari beberapa penurunan di dekat level 1.2550 menjelang data ketenagakerjaan Inggris dan CPI AS, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD bertahan di atas level positif sekitar 1.0770, data CPI AS diawasi, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   XAU/USD bertahan di atas level $2,000, investor menunggu data CPI AS, 11 jam lalu, #Emas Teknikal   |   TikTok resmi investasikan lebih dari Rp23.38 triliun di GOTO Group, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Diprediksikan menguat, harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) mungkin akan tembus Rp130 persaham hari ini, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Hingga kuartal III, Wika Beton (WTON) catat kontrak baru senilai Rp5.1 triliun atau 59.77% dari target Rp8.65 triliun, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah ke level 7,147.39 pada awal perdagangan hari ini, 13 jam lalu, #Saham Indonesia
Selengkapnya

Pengumuman Bunga ECB Bikin Euro Tertekan

Penulis

Sejumlah analis mencium aroma dovish dalam pernyataan ECB, sehingga euro ambles terhadap berbagai mata uang mayor lain.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Euro semakin tertekan seusai pengumuman suku bunga European Central Bank (ECB). Duet EUR/USD lumpuh di kisaran 1.0526 pada awal sesi New York hari Kamis (26/Oktober), sementara EUR/GBP terguling sampai kisaran 0.8690-an.

EURUSD Daily

ECB telah menaikkan suku bunga sebanyak 10 kali berturut-turut sejak tahun 2022. Namun, mereka memutuskan untuk tidak melakukannya lagi dalam rapat kebijakan moneter hari ini.

Panduan kebijakan ECB mengisyaratkan kebijakan moneter akan tetap ketat selama beberapa waktu mendatang. ECB menyatakan inflasi belum mencapai target, sehingga mereka siap untuk menaikkan suku bunga lagi apabila data-data mendatang mengarah ke situasi yang tidak diinginkan. Kendati demikian, sejumlah analis "mencium" aroma dovish dalam pernyataan ECB.

Carsten Brzeski, Global Head of Macro at ING Bank, mengatakan, "Kecuali ekonomi Zona Euro pulih secara ajaib dalam pekan-pekan mendatang, kami memperkirakan jeda dovish hari ini pada akhirnya akan dilihat sebagai akhir dari siklus kenaikan suku bunga (ECB)."

Viraj Patel, pakar strategi makro di Vanda Research, sependapat. Katanya, "Kebijakan ECB adalah suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama. Namun, mereka mengakui bahwa inflasi turun tajam pada September... Ini sepertinya bukan hanya kenaikan suku bunga terakhir ECB, melainkan juga hitung mundur sampai kita mendapatkan pemangkasan (suku bunga) pertama pada 2024."

ECB masih memiliki beberapa alternatif lain untuk mengetatkan kebijakan moneter tanpa menaikkan suku bunga, yakni dengan mengakhiri reinvestasi program pelonggaran kuantitatif Pandemic Emergency Purchase Programme (PEPP) atau menaikkan syarat cadangan bank (giro wajib minimum). ECB hari ini mengungkapkan akan melanjutkan reinvestasi PEPP sampai Desember 2024, tetapi sejumlah analis berspekulasi rapat ECB mendatang dapat mempercepatnya.

Download Seputarforex App

299893
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.