Personal Spending AS bulan Juli tumbuh lebih lambat dibandingkan ekspektasi, menurut laporan Departemen Perdagangan pada hari Kamis (31/8) di awal sesi New York. Di samping itu, inflasi tahunan meningkat dalam laju paling lambat sejak akhir 2015, sehingga disinyalir dapat menurunkan ekspektasi kenaikan suku bunga Fed pada akhir tahun nanti.
US Commerce Departement melaporkan Personal Spending AS naik 0.3 persen bulan lalu (ekspektasi naik 0.4 persen), lebih baik dibandingkan periode Juni yang kala itu mencatatkan kenaikan 0.2 persen.
Meskipun berada di bawah ekspektasi, namun trend Personal Spending Negeri Paman Sam terus memperlihatkan pertumbuhan yang diyakini bakal menyokong ekonomi kuartal ketiga 2017. Apalagi, Personal Spending AS menghadapi tantangan lemahnya trend upah dalam beberapa bulan terakhir.
Inflasi Tumbuh Lesu, Batasi Prospek Rate Hike Lanjutan
Secara terpisah juga dirilis data Inflasi PCE yang tumbuh 0.1 persen (di luar makanan dan energi) pada bulan Juli, sesuai dengan ekspektasi sebelumnya, dan kenaikan kenaikan 0.1 persen pada periode Juni. Core PCE yang menjadi Indikator Inflasi "Favorit" Federal Reserve ini mencatatkan pertumbuhan dalam margin yang sama selama tiga bulan beruntun.
Dalam 12 bulan terakhir, Inflasi PCE Inti telah naik sebesar 1.4 persen, gain terkecil sejak Desember 2015. Kombinasi antara belanja konsumen yang moderat dan lesu-nya trend Inflasi menimbulkan keraguan di kalangan Investor, terkait apakah Fed bakal menaikan suku bunga pada pertemuan akhir tahun, seperti ekspektasi ekonom selama ini.
Dalam laporan yang terpisah, Departemen Tenaga Kerja merilis data Jobless Claims periode mingguan yang berada stabil di level rendah. Unemployment Claims pekan lalu bertambah 236,000 (ekspektasi 237,000) dan berada tidak jauh dibandingkan angka 235,000 pada periode sebelumnya.