EUR/USD 1.075   |   USD/JPY 155.610   |   GBP/USD 1.248   |   AUD/USD 0.656   |   Gold 2,318.22/oz   |   Silver 27.57/oz   |   Wall Street 39,056.39   |   Nasdaq 16,332.56   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 62,334.82   |   Ethereum 3,006.58   |   Litecoin 80.82   |   Para trader valas sudah menantikan data inflasi minggu depan, 10 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS bertahan pada kenaikan pemulihan karena pasar menilai Komentar the Fed, 10 jam lalu, #Forex Fundamental   |   AUD/JPY melayang di sekitar level 102.00 di tengah RBA yang kurang hawkish, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF membukukan kenaikan moderat di atas level 0.9080 karena pernyataan hawkish the Fed, dolar AS menguat, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 18 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 18 jam lalu, #Saham AS

PM Kanada: Kami Ingin Kesepakatan NAFTA Yang Adil Segera Tercapai

Penulis

PM Kanada menginginkan kesepakatan NAFTA dapat segera tercapai, tapi dirinya enggan menjawab secara rinci terkait tenggat waktu yang diberikan AS.

Pada hari Kamis (13/9), Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengatakan bahwa dirinya menginginkan kesepakatan NAFTA yang baik bagi kedua belah pihak dapat segera tercapai sesegera mungkin. Namun ketika ditanya mengenai kesetujuan dirinya mengenai akhir September sebagai batas akhir kesepakatan, Trudeau enggan menjawab secara detail.

PM Kanada : Kami Ingin Kesepakatan

Kanada dan AS sebelumnya sempat mengadakan pembicaraan mengenai cara menyelesaikan konflik perdagangan, dan sampai saat ini tengah berjuang untuk mencapai kata sepakat. Sebelumnya, anggota lain NAFTA, Meksiko, telah mencapai kesepakatan dengan AS. Menyusul kabar tersebut, Gedung Putih tampaknya tidak ingin repot-repot mengumpulkan kata sepakat dari 3 negara anggota NAFTA, karena tidak segan untuk meninggalkan Kanada jika tidak cepat membuat kesepakatan dengan AS.

"Kami telah melihat berbagai tenggat waktu yang diajukan dalam upaya mencapai kesepakatan NAFTA. Kami akan berupaya mencoba sampai di sana (perundingan dengan AS) secepat yang kami bisa, tetapi kami akan memastikan untuk terus berupaya agar tercapai kesepakatan yang baik bagi kepentingan rakyat Kanada," komentar Justin Trudeau ketika diwawancarai di kota Saskatoon.

 

Kesepakatan Dengan China Akan Sulit Tercapai

Selain dengan Kanada, AS juga sedang terlibat konflik perdagangan dengan China terkait bea impor. Di tengah euforia pasar pasca munculnya kembali peluang negosiasi AS dan China, berkembang kekhawatiran terkait potensi deadlock dalam perundingan yang akan berlangsung beberapa pekan mendatang itu. Kekhawatiran ini bersumber dari surat kabar China, yang menyebut jika pemerintah mereka tidak akan tunduk terhadap tuntutan AS dalam pembicaraan perdagangan nanti.

"Pemerintahan Trump menyakini bahwa China akan menyerah kepada tuntutan AS, karena AS memiliki 'bahan bakar' yang cukup untuk mendorong perekonomiannya jika perang dagang berlangsung lama. Apabila AS tetap menaikkan tarif impor atas barang China, maka China tidak akan tinggal diam," kata China Daily dalam rubrik Editorial.

Di sisi lain, Presiden Trump ikut berkomentar dalam Twitter pribadinya, "Kami sedang tidak berada di bawah tekanan jelang pembicaraan perdagangan, justru mereka (China) yang saat ini dapat tekanan untuk membuat kesepakatan dengan kami. Pasar kami melonjak, pasar mereka ambruk."

285294
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.