EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,111.92   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 56 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 57 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 57 menit lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 1 jam lalu, #Saham AS

PMI Jasa China Turun Ke Level Terendah Sejak Oktober 2018

Penulis

Menurut survei Caixin, aktivitas jasa China tumbuh dalam laju terlambat sejak Oktober 2018, karena dipicu oleh penurunan indeks pesanan baru selama bulan Februari.

Caixin merilis Indeks PMI Jasa China yang turun menjadi 51.1 di bulan Februari 2019. Angka tersebut merupakan level paling rendah sejak Oktober 2018. Rilis data sektor jasa China tersebut juga lebih buruk dibandingkan ekspektasi ekonom yang memprediksi pelemahan dari level 53.6 ke level 53.5 saja.

PMI Jasa China

Menurut lembaga Caixin yang menggelar survei terhadap sejumlah purchasing manager di China, penurunan pesanan baru dari domestik maupun luar negeri menjadi penyebab lesunya aktivitas jasa di Negeri Tirai Bambu selama bulan lalu. Konsumen lebih memilih berhati-hati dalam mengatur pengeluaran karena pertumbuhan pendapatan yang melambat, sehingga mempengaruhi indeks pesanan baru yang mencatatkan penurunan ke level terendah sejak Oktober 2018.

 

Relatif Lebih Kokoh Dibanding Manufaktur

Meski mengalami penurunan, banyak ekonom menilai jika sektor jasa China masih lebih kokoh dalam menahan perlambatan dibandingkan indeks PMI Manufaktur. Selama beberapa bulan terakhir, PMI Manufaktur China memang berada di zona kontraksi, sekalipun ada peningkatan dalam permintaan domestik.

“Secara umum, permintaan manufaktur domestik pulih secara signifikan selama bulan Februari, tapi sektor tenaga kerja yang mendapat tekanan dan industri jasa yang melambat mencerminkan perekonomian masih sangat rentan. Setidaknya, pulihnya manufaktur domestik bulan lalu sedikit bisa meredam perlambatan ekonomi lebih jauh," kata Zhengsheng Zhong, Direktur Analisis Ekonomi Makro di CEBM Group.

Ekonomi China di awal tahun ini terus mendapat tekanan luar biasa. Selain karena perlambatan demostik, perang dagang dengan AS ikut memperburuk outlook perekonomian, dan terus menekan fundamental China dalam beberapa waktu terakhir. Merespon situasi ini, pemerintah China berencana memotong pajak senilai miliaran Dolar, meningkatkan investasi infrastruktur, dan memberi pinjaman kepada perusahaan kecil guna menggenjot perekonomian.

287607
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.