EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 158.190   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,330.24/oz   |   Silver 27.48/oz   |   Wall Street 38,239.66   |   Nasdaq 15,927.90   |   IDX 7,100.68   |   Bitcoin 63,113.23   |   Ethereum 3,262.77   |   Litecoin 83.95   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan menerbitkan laporan keuangan periode kuartal I/2024 pada hari ini. Pendapatan diprediksi Rp2.67 triliun dengan rugi bersih Rp799 miliar, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp29.10 triliun per Maret 2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menyiapkan pelepasan sejumlah aset properti di kawasan Monas kepada investor asing sebagai salah satu persiapan pemindahan pemerintahan ke IKN Nusantara, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,1137, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 17,862, pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 38,489, 4 jam lalu, #Saham AS

PMI Jasa Inggris Melambung, Pound Membubung

Penulis

Indeks PMI Markit CIPS sektor Jasa Inggris tercatat naik ke angka 55.0 pada bulan Maret, naik dari sebelumnya di angka 53.3, mematahkan ekspektasi kenaikan di angka 53.8 saja.

Seputarforex.com - Sektor jasa di Inggris dilaporkan mencetak rebound yang menakjubkan. Sektor yang paling dominan di negara yang tengah disibukkan dengan proses Brexit tersebut--mengambil porsi sekitar 80 persen dari keseluruhan aktivitas ekonomi--melejit hingga ke angka tertinggi sejak tahun 2017.

inggris

Indeks PMI Markit CIPS sektor Jasa Inggris tercatat naik ke angka 55.0 pada bulan Maret, naik dari sebelumnya di angka 53.3, mematahkan ekspektasi kenaikan di angka 53.8 saja. Sementara itu, Indeks Aktivitas Bisnis naik dari 53.3 pada bulan Februari menjadi 55.0 pada bulan Maret. Yang menarik, angka tersebut menunjukkan kenaikan laju aktivitas bisnis dari low lima bulan yang terlihat pada bulan Februari.

Chris Williamson, Kepala Ekonom IHS Markit, yang mengompilasikan survei tersebut menjelaskan, data itu mengindikasikan bahwa pertumbuhan aktivitas bisnis di Inggris kembali mendapat momentum setelah tergelincir ke low lima bulan pada bulan Februari. Akan tetapi, kenaikan tersebut masih gagal mengubah angka keseluruhan yang mengukur ekonomi Inggris di kuartal pertama. Ekonomi Inggris masih dinyatakan lamban.

"Data PMI yang relatif lemah--dibandingkan dengan tahun lalu--menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Inggris kuartal pertama tahun ini mencapai 0.4 persen. Lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan di kuartal pertama tahun lalu yang mencapai 0.7 persen," kata Williamson.


Belum Baik Bagi Pound Jangka Panjang

Meski demikian, Poundsterling lebih menyambut baik data PMI Jasa bulan Maret ini. GBP/USD melonjak di sesi perdagangan Eropa, Rabu (05/April) sore ini ke angka 1.2489 dari kisaran 1.2440. Sementara itu, EUR/GBP menurun sepertiga persen ke angka 0.8505 dari 0.8582.

Williamson menambahkan bahwa data tersebut, walaupun positif bagi perekonomian, tapi tidak menghasilkan alasan yang signifikan untuk Bank Sentral Inggris (BoE) mengubah kebijakannya. Sehingga, untuk jangka panjang, hal ini tak baik bagi Poundsterling.

Memasuki bulan April, Sterling tampak harus berjuang keras. Analis DailyFX mengatakan bahwa mata uang tersebut dibeli dengan cukup baik pada bulan Maret lalu. Tetapi, kemungkinan akan menurun sehubungan dengan reli akibat short-covering teknikal. Di samping itu, data fundamental pun tak akan banyak memberi perubahan selama proses Brexit masih berlangsung.

278371
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.