Poundsterling mencetak rekor terkuat 6 bulan versus Euro dalam perdagangan hari ini (28/November), sementara GBP/USD kembali mendaki ke kisaran 1.2950-an. Apresiasi Sterling lagi-lagi bersumber dari hasil polling Pemilu Inggris yang menunjukkan besarnya prospek kemenangan mayoritas bagi partai Konservatif. Namun, pelaku pasar masih cenderung berhati-hati karena perolehan suara partai-partai yang berseteru bisa terus mengalami perubahan hingga hari-H pemilu.
Grafik GBP/USD Daily via Tradingview.com
Pada awal pekan, Sterling sempat terkoreksi lantaran hasil polling dari Kantar yang menunjukkan peningkatan dukungan bagi Labour, rival terdekat partai Konservatif. Namun, hasil polling terbaru dari YouGov dengan menggunakan model MRP yang revolusioner, menunjukkan partai Konservatif masih unggul. Model MRP YouGov mengisyaratkan partai Konservatif bakal memenangkan 359 kursi parlemen, sedangkan perolehan partai Labour akan menurun jadi 211 kursi saja.
Pemodelan MRP YouGov menggunakan pendekatan riset yang unik dan sudah terbukti berhasil memprediksi hasil Pemilu Inggris 2017 dengan sangat akurat. Saat itu, MRP YouGov merupakan satu-satunya hasil polling yang memprediksi terjadinya skenario parlemen menggantung sejak awal, sedangkan hasil polling lain masih yakin Konservatif bakal menang telak. Akibatnya, perubahan hasil pemodelan ini dari waktu ke waktu terus disoroti oleh pelaku pasar. Pound langsung mencuat kembali seusai publikasi laporan oleh YouGov.
Terlepas dari itu, para politisi maupun pelaku pasar masih terus memantau situasi dengan harap-harap cemas. Penasehat PM Boris Johnson, Dominic Cummings, bahkan memeringatkan dalam blog pribadinya, "Anda akan lihat banyak hasil polling dalam hari-hari ke depan. Beberapa akan mengatakan Boris bakal menang. (Namun) percayalah, sebagai seseorang yang telah bekerja dalam banyak kampanye, (saya menilai) situasi LEBIH ketat daripada kelihatannya, dan ada kemungkinan nyata untuk terjadinya parlemen menggantung."
Analis dari bank investasi terkemuka, Citibank, juga memaparkan risiko serupa dalam catatan yang dikirim kepada klien baru-baru ini. Menurut mereka, "Apabila Konservatif memenangkan pemilu, jalur brexit yang lebih jelas akan dibuat. Apabila pemilu berakhir dengan parlemen menggantung, maka takkan ada yang terselesaikan dan brexit tetap berada dalam ketidakpastian."