iklan |
iklan |
Seputarforex - Poundsterling reli kencang sejak sesi New York hingga sesi Asia hari ini (9/Juli), sehubungan dengan pengumuman paket stimulus fiskal baru yang disampaikan oleh Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak. Akan tetapi, analis menilai skala stimulus tidak cukup besar untuk mendukung reli GBP/USD lebih lanjut. Saat berita ditulis pada awal sesi Eropa, GBP/USD masih diperdagangkan lebih tinggi dari penutupan kemarin, tepatnya dekat kisaran 1.2630-an.
Grafik GBP/USD Daily via Tradingview.com
Dalam pengumuman kemarin malam, Sunak menghadirkan serangkaian inisiatif yang ditujukan untuk melindungi lapangan kerja dan sektor-sektor yang terdampak lockdown seperti hospitality dan perumahan. Ia menghapus bea materai hingga GBP500,000 di England dan Irlandia Utara hingga 31 Maret 2021, serta memangkas PPn untuk makanan dan atraksi antara 5-20 persen mulai 15 Juli hingga 12 Januari.
Perusahaan-perusahaan akan diberi bonus GBP1000 untuk setiap karyawan yang direkrut kembali dan dipekerjakan hingga Januari mendatang dengan tingkat gaji tertentu. Perusahaan-perusahaan dapat memperoleh bonus lebih tinggi sebesar GBP2000 untuk rekrutmen setiap karyawan magang di bawah umur 25 tahun. Sunak juga meluncurkan promo "eat out to help out" berupa diskon 50 persen hingga maksimum GBP10 per orang untuk pembelian makanan di restoran-restoran tertentu, di samping sejumlah kebijakan lain.
Secara keseluruhan, stimulus tertarget ala Sunak ini berskala lebih besar dibanding ekspektasi pasar. Sejumlah ekonom menilai ia telah mengambil langkah-langkah tepat, karena ketenagakerjaan sudah selayaknya diprioritaskan dalam krisis saat ini. Akan tetapi, efek kebijakan ini bagi GBP dianggap relatif minim.
"Reaksi Pound terhadap pengumuman fiskal Menteri Sunak relatif lemah, karena Sterling sudah reli terlebih dahulu setelah rincian kebijakan mulai mengemuka sebelum pengumuman disampaikan," kata Petr Krpata dari ING Bank.
Lebih lanjut, menurut Krpata, "Walaupun ukuran stimulus yang diumumkan relatif lebih besar dibanding ekspektasi, dalam pandangan kami ini tidak cukup signifikan untuk mendorong kenaikan GBP lebih lanjut. Kebijakan-kebijakan yang diumumkan tidak akan mengubah outlook pertumbuhan secara signifikan, dan penggerak GBP utama (negosiasi perdagangan Inggris-Uni Eropa) masih sangat tidak pasti, sehingga kenaikan lebih banyak dalam GBP akan sulit (dicapai)."