iklan | iklan |
Seputarforex - Poundsterling menguat terhadap Dolar AS dan Euro, ditopang oleh ekspektasi kenaikan suku bunga Bank of England (BoE) yang semakin kuat akibat tingginya inflasi Inggris. Di sesi perdagangan Jumat (18/Februari) dini hari, EUR/GBP merosot 0.32% ke 0.8340, sementara GBP/USD naik 0.34% ke 1.3628.
Inflasi Inggris Tembus Rekor Tertinggi Sejak 1997
Data Inflasi Inggris terbaru yang dirilis pada Rabu kemarin kembali menunjukkan akselerasi. Inflasi Inggris tumbuh 5.5% dalam basis tahunan, lebih tinggi daripada estimasi BoE di 5.4%.
Data tersebut semakin memperkuat spekulasi kenaikan suku bunga BoE lagi. Para investor memperkirakan, bukan tak mungkin BoE akan menaikkan suku bunga sebanyak 50 bps pada bulan Maret untuk menanggulangi masalah inflasi. Bank sentral Inggris memprediksi bahwa inflasi akan memuncak hingga 7.25% pada bulan April, tiga kali lipat daripada estimasi sebelumnya.
Menurut Yael Selfin, kepala ekonom di KPMG UK, peningkatan inflasi Inggris akan memberikan pukulan keras pada masyarakat seiring dengan dampak kenaikan tarif energi yang mulai berlaku. "BoE mengisyaratkan tekad untuk berpacu dengan kurva inflasi. Dalam jangka pendek, hal ini akan menambah tekanan pada pendapatan karena pihak pemberi pinjaman akan terus menaikkan bunga kepada peminjam," kata ekonom tersebut.
Ekonom Bloomberg Dan Hanson lebih menyoroti besaran kenaikan suku bunga yang diperlukan oleh BoE. Hanson mengatakan, "Pertanyaan apakah Inggris akan menaikkan suku bunga pada bulan Maret mendatang sudah terjawab gamblang dari serangkaian rilis data ekonomi terbaru Inggris. Masalah yang lebih mendesak sekarang ini adalah, akankah ada peristiwa yang membuat suku bunga harus dinaikkan lebih dari 25 bps? Perkiraan dasar kami memang masih pada kenaikan 25 bps, tetapi kenaikan 50 bps juga tak dapat dikesampingkan."
Pound terus menguat pasca rilis data inflasi Inggris hingga hari ini. Bahkan, konflik Rusia-Ukraina yang memanas dan umumnya bisa menekan mata uang berprofil risiko tinggi seperti Poundsterling tidak menunjukkan dampak hari ini.
Simon Harvey, analis Monex Eropa mengatakan bahwa Sterling sekarang sedang resisten terhadap penurunan minat risiko, bahkan meski mata uang sejenis sedang melemah. Dalam jangka pendek, GBP dinilai sedang lebih fokus pada data dan menanggapinya dengan optimis. Katalis Pound selanjutnya adalah kebijakan moneter BoE pada bulan depan.