EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,331.99/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 21 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 21 jam lalu, #Saham AS

Ukraina Masih Membara, USD/JPY Rontok

Penulis

Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Ukraina melancarkan genosida di Donbass. Namun, pihak Barat menuding semua itu cuma klaim palsu.

Seputarforex - Dolar AS anjlok sekitar 0.35 persen ke kisaran 115.00 versus yen Jepang dalam perdagangan sesi Asia-Eropa hari ini (17/Februari) lantaran peningkatan ketegangan geopolitik di Ukraina. Euro juga jatuh lagi, sementara harga emas dan minyak mentah melambung sebagai imbas dari sengketa yang berkelanjutan.

USDJPY DailyGrafik USD/JPY Daily via TradingView

Kantor berita RIA melaporkan bahwa para separatis yang dibekingi Rusia di Donbass dan Luhansk, Ukraina Timur, menuduh pasukan pemerintah Ukraina menyerang wilayah mereka dengan mortir. Aksi militer menggunakan senjata berat seperti ini melanggar perjanjian yang telah disepakati untuk mengakhiri konflik beberapa tahun lalu.

Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Kyiv melancarkan "genosida" di Donbass. Namun, pihak Barat menuding semua itu cuma klaim palsu.

Kubu Ukraina membantah kabar tersebut. Amerika Serikat juga menyampaikan peringatan kepada media massa bahwa Rusia dapat merekayasa klaim palsu tentang konflik di wilayah Donbass, termasuk kuburan massal dan produksi senjata kimia dalam bentuk foto dan video, untuk menjustifikasi invasinya ke Ukraina.

Berbagai selentingan ini membuat pasar berpaling dari berita tentang notulen FOMC The Fed kembali ke krisis Ukraina. Meski demikian, pelaku pasar agaknya masih relatif tenang dan cukup skeptis terhadap prospek terjadi perang, karena penurunan rubel Rusia cenderung terbatas. Kenaikan yield obligasi -salah satu aset safe haven- juga belum terlalu signifikan.

"Ini jelas menunjukkan bahwa pelaku pasar tetap optimis secara keseluruhan bahwa konflik akan dapat dihindari," kata ahli strategi MUFG dalam catatan untuk klien yang dikutip oleh Reuters.

"Saya langsung terkesan...dengan sejauh mana pasar FX percaya pernyataan resmi Rusia, padahal militer Rusia telah lama terkenal dengan Maskirovka (propaganda militer Rusia -red), yaitu kemampuannya untuk menyamarkan, menipu, dan mengejutkan. Maskirovka adalah tradisi lawas tentara Rusia," kata Ulrich Leuchtmann, Kepala Riset FX dan Komoditas di Commerzbank, "Karena masih ada risiko eskalasi konflik yang signifikan, mereka yang tidak harus mencari nafkah dari gerakan risk-on/risk-off sebaiknya mempertahankan pandangan yang agak skeptis (terhadap pemberitaan Rusia -red)."

Download Seputarforex App

297326
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.