Advertisement

iklan

AUD/USD bullish menguji garis SMA 200, NFP AS masih ditunggu, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   IHSG dibuka menghijau pada level 7,144 pada perdagangan hari ini. Hingga akhir sesi I, penguatannya meningkat ke 7,165.54, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Michelle Gass akan gantikan Chip Bergh sebagai CEO Levi Strauss & Co. pada 29 Januari 2024 mendatang, 7 jam lalu, #Saham AS   |   Blackstone Inc. (NYSE: BX) gandeng Digital Realty (NYSE: DLR) untuk bangun empat pusat data hyperscale baru, 7 jam lalu, #Saham AS   |   Posisi PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebagai emiten terbesar BEI tersalip oleh PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang berhasil catat kapitalisasi pasar sampai Rp1,083 triliun, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Yen Jepang tetap kuat di tengah harapan Pivot BoJ, meski angka PDB lebih lemah, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/USD bertahan di bawah level 1.2600 jelang Data NFP AS, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   NZD/USD kehilangan momentum di bawah level 0.6170, mata tertuju pada Data NFP AS, 8 jam lalu, #Forex Teknikal
Selengkapnya

RBA Beri Pernyataan Dovish, AUD/USD Bertahan Di Rekor Tinggi

Penulis

AUD/USD mempertahankan rekor tertinggi berkat depresiasi USD. Tapi pernyataan kebijakan terbaru dari bank sentral Australia (RBA) lebih dovish dari ekspektasi.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Dolar Australia bertahan pada kisaran tertinggi sejak 2018 di kisaran 0.7380-an versus Greenback dalam perdagangan hari ini (1/September). Perhatian pasar masih terfokus pada depresiasi USD. Tetapi pernyataan kebijakan terbaru dari bank sentral Australia (RBA) lebih dovish dari ekspektasi, sehingga AUD/USD semakin rentan terkoreksi.

AUDUSD DailyGrafik AUD/USD Daily via Tradingview.com

Dalam rapat kebijakan hari ini, RBA membiarkan suku bunga dan target yield obligasi 3-tahunan pada level 0.25 persen. Namun, bank sentral mengejutkan pasar dengan merilis program pinjaman khusus yang diberi nama "Term Funding Facility". Program itu memungkinkan bank-bank untuk meminjam dana hingga 2 persen dari kredit outstanding mereka di bank sentral dengan bunga sebesar 0.25 persen sampai Juni 2021.

"Keputusan ini akan membawa sejumlah dampak. (Program TFF) ini mengurangi kebutuhan perbankan untuk jualan ke pasar guna mencari pendanaan. Ini akan semakin menekan spread kredit. Ini juga mensinyalkan kesediaan RBA untuk menambah stimulus lebih lanjut sesuai kemampuannya," kata David Plank, kepala ekonom Australia di ANZ.

"(Keputusan RBA) ini lebih dovish dari ekspektasi kami. RBA juga mencatat bahwa AUD berada pada 'kisaran tertingginya dalam nyaris dua tahun'. Ini merupakan komentar pertamanya terkait nilai tukar AUD sejak 3 Maret lalu, walaupun mereka juga mengakui bahwa USD telah terdepresiasi terhadap sebagian besar mata uang selama beberapa bulan terakhir," kata Robert Rennie dari Westpac.

Rennie menilai komentar RBA akan terus berpengaruh dalam jangka pendek, di samping juga perubahan kebijakan The Fed dan permintaan China terhadap bijih besi. Perubahan kebijakan The Fed itu berkaitan dengan pidato Jerome Powell pekan lalu yang kemungkinan diresmikan pada rapat FOMC 15-16 September mendatang.

Nilai tukar AUD/USD reli bullish kencang selama beberapa bulan terakhir didukung tingginya permintaan China terhadap komoditi ekspor utama Australia, serta merosotnya nilai tukar USD di tengah tahun politik AS. Hasil polling pilpres AS saat ini memprediksi kemenangan kandidat presiden Joe Biden, padahal ia dinilai kurang pro-pasar dibanding petahana Donald Trump.

Download Seputarforex App

294155
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.