EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,115.99   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 2 jam lalu, #Saham AS

RBA Kembali Bantah Suku Bunga Negatif, AUD/USD Rawan Koreksi

Penulis

Petinggi RBA menekankan bahwa prioritas bank sentral saat ini bukanlah suku bunga. AUD/USD masih bullish, tapi ancaman koreksi tengah mengintai.

Seputarforex - Pada hari Senin (27/Juli), Asisten Gubernur RBA, Chris Kent, memberikan sebuah pernyataan bahwa suku bunga negatif tidak akan membantu untuk mengatasi kondisi seperti saat ini. Secara gamblang, Kent menegaskan suku bunga negatif tidak menjadi pilihan. Statement ini tak jauh berbeda dari pernyataan ketua RBA, Philip Lowe, pada pidato pasca rilis notulen rapat RBA bulan Juli.

Chris Kent RBA

Kent menambahkan bahwa fokus RBA saat ini bukan tertuju pada suku bunga. Bank Sentral Australia lebih mengamati imbal hasil obligasi pemerintah tenor 3 tahun, dan berencana akan membeli lebih banyak obligasi jika yield bergerak menjauhi target 25 basis poin.

RBA telah berulang kali menurunkan suku bunga dalam beberapa tahun terakhir, untuk mengatasi lemahnya perekonomian yang awalnya dipicu oleh lonjakan utang rumah tangga. Upaya RBA tak kunjung usai karena ekonomi Australia terus-menerus tertekan, pertama oleh meletusnya perang dagang AS-China sejak 2018 hingga akhir tahun lalu, dan kemudian oleh dampak pandemi COVID-19 dalam beberapa bulan terakhir.

 

AUD/USD Bullish, Waspadai Koreksi

Dolar Australia hingga masih berada di dekat level tertinggi 15 bulan terhadap Dolar AS pada perdagangan Asia hari ini. Pair AUD/USD berada kisaran 0.7124, menguat 0.29 persen dari harga Open harian.

Petinggi RBA: Suku Bunga Negatif Bukan

Penguatan tajam AUD versus Dolar AS dalam beberapa hari terakhir tidak terlepas dari sentimen pelaku pasar dalam menyikapi pidato gubernur Philip Lowe pekan lalu. Ia menyatakan bahwa nilai kurs Dolar Australia telah sesuai dengan kondisi fundamental, sehingga tidak perlu dilakukan invertensi untuk melemahkan nilai tukarnya.

Kendati berada dalam trend bullish, ekonom melihat masih ada kemungkinan Dolar Australia mengalami koreksi atau bahkan berbalik arah jika data inflasi yang rilis minggu ini mendorong RBA beralih ke sikap dovish.

"Jika data Inflasi Australia hari Rabu mendatang mengecewakan, maka ada kemungkinan pada pidato tanggal 4 Agustus nanti Lowe akan memberikan pernyataan dovish," kata Jane Foley, kepala strategi FX Rabobank di London. Namun, ia menambahkan bahwa perdagangan Carry Trade akan menopang AUD/USD dalam jangka pendek.

Download Seputarforex App

293309
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.