EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,306.88/oz   |   Silver 26.54/oz   |   Wall Street 37,903.29   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 9 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 9 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 9 jam lalu, #Saham AS

RBNZ Tak Ubah Suku Bunga, Dolar New Zealand Meroket

Penulis

Bank sentral New Zealand (RBNZ) mengambil langkah berlawanan dengan ekspektasi pasar, sehingga nilai tukar Dolar New Zealand meroket lebih dari 1 persen.

Pada sesi Asia (13/November), pasangan mata uang NZD/USD meroket nyaris 1.5 persen ke rekor tertinggi sepekan pada level 0.6416. Lonjakan Kiwi terjadi karena bank sentral New Zealand (RBNZ) menampik ekspektasi pasar tentang pemangkasan suku bunga. Sebagian besar pakar memperkirakan RBNZ bakal memangkas suku bunga lagi dalam rapat hari ini, tetapi nyatanya pihak bank mempertahankan suku bunga pada tingkat 1.0 persen.

NZDUSD DailyGrafik NZD/USD Daily via Tradingview.com

Muatan pernyataan kebijakan RBNZ sebenarnya tak terlalu optimistis. Namun, mereka menilai tingkat suku bunga saat ini masih sesuai, karena ada beberapa faktor yang menahan efek perlambatan global terhadap perekonomian domestik.

Pertumbuhan ekonomi terus melambat hingga memasuki kuartal keempat tahun 2019, karena lemahnya investasi bisnis dan belanja rumah tangga. Sepanjang sisa tahun ini, RBNZ memperkirakan pertumbuhan masih lesu. Khususnya karena kondisi ekonomi di negeri mitra dagang utama mengalami perlambatan.

"Pertumbuhan dalam manufaktur dan perdagangan global itu lemah, dan ketidakpastian tetap tinggi, meredam investasi bisnis global. Namun, harga komoditas ekspor New Zealand masih tangguh, menjamin terms of trade yang positif," papar RBNZ.

RBNZ juga menilai depresiasi nilai tukar Dolar New Zealand turut mendukung kondisi perekonomian di tengah tantangan ekonomi global yang semakin menajam. Selaras dengan itu, bank menegaskan, "Suku bunga perlu berada pada tingkat rendah untuk rentang waktu lebih lama guna memastikan inflasi mencapai titik tengah kisaran target kami dan ketenagakerjaan tetap berada pada kisaran tingkat maksimum yang berkelanjutan."

Dilansir oleh New Zealand Herald, pimpinan ekonom ASB, Nick Tuffley, menilai keputusan RBNZ ini mengejutkan. Menurutnya, "Bagi kami, outlook pertumbuhan RBNZ yang baru masih tampak terlalu bagus". Tuffley memperkirakan Official Cash Rate (OCR) pada akhirnya akan turun juga dari tingkat 1.0 persen saat ini menjadi 0.5 persen, kemungkinan melalui pemangkasan suku bunga pada rapat kebijakan RBNZ bulan Februari dan Mei 2020.

290939
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.