Advertisement

iklan

USD/CAD tergelincir di bawah 1.3500-an, level terendah sejak 29 September akibat aksi jual Dolar AS yang baru, 19 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD diperdagangkan lebih tinggi di sekitar level 1.2650 setelah BoE yang hawkish dan Dolar AS yang melemah, 23 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dolar Australia mengoreksi kerugian terbarunya akibat Dolar AS yang meredam, 23 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) akan membagikan dividen interim senilai Rp42.50 per saham atau setara Rp5.23 triliun pada 20 Desember 2023 kepada pemegang saham, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Adhi Commuter Properti Tbk. (ADCP) berencana menerbitkan Obligasi III Adhi Commuter Properti tahun 2023 dengan jumlah pokok Rp499.9 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menargetkan volume produksi batu bara 75 juta-80 juta ton pada 2023, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Perusahaan media sosial X menghadapi prospek lebih banyak pengiklan yang hengkang, kata para pakar industri periklanan, setelah Elon Musk mengecam beberapa merek terbesar yang meninggalkan platform tersebut, 1 hari, #Saham AS
Selengkapnya

Reli Dolar AS Terhadang Pidato Powell dan Plafon Utang

Penulis

Pidato Ketua The Fed Jerome Powell mengikis harapan pasar untuk kenaikan suku bunga lanjutan pada bulan Juni, sementara negosiasi plafon utang AS berlangsung alot.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) melemah dalam sesi New York Jumat lalu, kemudian dibuka tertekan dalam perdagangan awal pekan ini (22/Mei). Pasalnya, pidato Ketua The Fed Jerome Powell mengikis harapan pasar untuk kenaikan suku bunga lanjutan pada bulan Juni. Ketidakpastian dalam negosiasi plafon utang AS juga membuat pelaku pasar ragu mendorong reli dolar ke tingkat yang lebih tinggi.

DXY DailyGrafik DXY Daily via TradingView

Pidato hawkish dari beberapa pejabat tinggi The Fed pada awal pekan lalu sempat mendorong pasar untuk mengharapkan kenaikan bunga satu kali lagi pada Juni, sekaligus menghapus ekspektasi pemangkasan suku bunga dalam tahun ini. Namun, semua spekulasi itu gugur menyusul pidato Powell menjelang libur akhir pekan.

Powell mengatakan dalam sebuah konferensi bank sentral di Washington bahwa kondisi kredit yang lebih ketat membuat "kebijakan suku bunga kami tak perlu meningkat sebanyak yang seharusnya (diperlukan) untuk mencapai tujuan kami". Ia menegaskan lebih lanjut bahwa setiap keputusan akan dibuat "rapat demi rapat" sesuai dengan perkembangan situasi ke depan.

Isi pidato Powell tersebut mencerminkan sikap netral --bukannya dovish ataupun hawkish--, sehingga tak mampu mengerek dolar lebih lanjut tanpa adanya konfirmasi dari data-data ekonomi ke depan. Pelaku pasar kini memantau pidato para pejabat The Fed berikutnya, serta negosiasi plafon utang AS yang berlanjut dalam pekan ini.

Negosiasi antara Presiden AS Joe Biden dengan para petinggi Kongres AS pekan lalu bubar mendadak lantaran para negosiator dari kubu Republik melaksanakan walk out. Kedua kubu kemudian sepakat untuk melanjutkan negosiasi pada hari Senin ini seusai berdamai via telepon pada hari Minggu.

Para analis memperkirakan tarik-ulur akan terus berlanjut sampai detik-detik terakhir, sehingga risiko default terus membayangi. Namun, mereka optimistis kesepakatan dapat tercapai.

Pergerakan dolar AS akan terus dipengaruhi oleh perkembangan dalam beberapa aspek krusial ini, sehingga para analis terpecah mengenai prospek dolar dalam jangka pendek.

"Ada sedikit kemunduran (dalam negosiasi plafon utang AS pada Jumat), tetapi ada sedikit optimisme setelah akhir pekan," kata Francesco Pesole, pakar strategi FX di ING, "Pasar memperkirakan (tercapainya) kesepakatan tentang batas utang, dan di saat yang sama, The Fed melawan (spekulasi) pemangkasan suku bunga yang pada akhirnya akan (berdampak) positif bagi dolar). Pada akhirnya, simpulan dari (pidato) Powell adalah jika data menandakan perlunya kebijakan yang lebih ketat, saya pikir Powell tidak akan melawan (kenaikan suku bunga lanjutan)."

Sean Callow, pakar strategi Westpac, berpendapat berbeda, "Preferensi Powell untuk menghentikan (kenaikan suku bunga) pada Juni semestinya mengungguli pendapat hawkish dari presiden Fed regional, sehingga DXY menjadi sell on rallies."

Download Seputarforex App

299412
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.