EUR/USD 1.078   |   USD/JPY 155.530   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.661   |   Gold 2,360.22/oz   |   Silver 28.43/oz   |   Wall Street 39,478.11   |   Nasdaq 16,346.27   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 60,792.78   |   Ethereum 2,909.79   |   Litecoin 80.23   |   Ekonomi Inggris kembali mengalami pertumbuhan di kuartal pertama, 17 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF tetap lemah di dekat level 0.9050 di tengah sentimen dovish The Fed, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP bertahan di bawah level 0.8600 setelah data PDB Inggris, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PDB awal Inggris berekspansi 0.6% QoQ di kuartal pertama versus ekspektasi 0.4%, 17 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Produsen Semen Merah Putih PT Cemindo Gemilang Tbk. (CMNT) menilai permintaan semen mulai meningkat pada Mei 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Entitas Grup PT United Tractors Tbk. (UNTR), PT Energia Prima Nusantara membidik penambahan kapasitas listrik menjadi 156 MWp, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,244, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,235 pada pukul 19.45 ET (23.45 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 39,592, 1 hari, #Saham AS   |   Apple (NASDAQ:AAPL) meminta maaf setelah sebuah iklan untuk model iPad Pro terbarunya memicu kritik dengan menampilkan animasi alat musik dan simbol-simbol kreativitas lainnya yang dihancurkan, 1 hari, #Saham AS

Skotlandia Tandatangani Permohonan Referendum Kedua

Penulis

Pada Selasa (28/3), Parlemen Skotlandia telah menggelar voting mengenai rencana permohonan untuk menggelar referendum lagi.

Seputarforex.com - First Minister Nicola Sturgeon, orang nomor satu dalam pemerintahan Skotlandia, dini hari tadi (31/3) telah menandatangani surat resmi yang berisi permintaan agar diizinkan menggelar referendum kemerdekaan kedua. Alasannya, Skotlandia harus diberi kebebasan untuk menentukan jalannya sendiri setelah referendum Brexit, mengingat 62% warga di wilayah ini mendukung kesatuan Uni Eropa.

Nicola Sturgeon

 

Akun Twitter resmi Pemerintah Skotlandia pun merilis foto Sturgeon saat menggarap surat permohonan, disertai keterangan mengenai aksi kontroversial tersebut.

Pada Selasa (28/3), Parlemen Skotlandia telah menggelar voting mengenai rencana permohonan untuk menggelar referendum lagi. Hasilnya, sebanyak 69 anggota parlemen mendukung digelarnya referendum kedua, versus 59 menentang.

Akan tetapi, Pemerintah Inggris telah mengindikasikan bahwa referendum apapun yang akan diadakan, harus menunggu hingga proses Brexit usai.

PM Theresa May yang berjumpa dengan Sturgeon di Glasgow pada hari Senin, telah berulangkali menegaskan, "saat ini bukan waktunya". Ia beralasan, fokus seharusnya ada pada bagaimana mendapatkan kesepakatan Brexit terbaik bagi Inggris secara keseluruhan, dan warga Skotlandia hanya bisa membuat keputusan setelah perkaranya jelas.

Di samping itu, seandainyapun referendum untuk memisahkan Skotlandia dengan Inggris digelar, oposisi dari dalam tetap tinggi. Headline harian Scottish Daily Express kemarin (30/3) menyatakan, "Mimpi kemerdekaan First Minister tercabik-cabik setelah sebuah survey menunjukkan warga Skotlandia tidak menginginkan sebuah kesepakatan khusus yang memungkinkan wilayah ini tetap berada dalam kesatuan pasar bersama Uni Eropa setelah Brexit".

278306
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.