Seputarforex - Sterling melemah terhadap beberapa mata uang mayor lain seusai rilis data pasar tenaga kerja Inggris hari Selasa (12/Desember). GBP/JPY terperosok nyaris 0.5%, sementara EUR/GBP melambung ke level tertinggi dalam sepekan terakhir. GBP/USD terkoreksi terbatas pada kisaran 1.2550-an, karena pelaku pasar sedang menanti rapat FOMC The Fed besok.
UK Office for National Statistics (ONS) melaporkan bahwa jumlah klaim pengangguran bulanan membengkak dari 8.9k menjadi 16.0k pada bulan November 2023, padahal konsensus cuma mengantisipasi kenaikan sampai 15.0k. Ini merupakan perkembangan yang mengecewakan, meskipun tingkat pengangguran di Inggris stagnan pada 4.2 persen dalam periode Oktober 2023.
Indeks Pendapatan Rata-rata Plus Bonus dan Tanpa Bonus juga menurun lebih tajam dibandingkan perkiraan. Indeks Pendapatan Rata-rata Plus Bonus melandai dari 8.0 persen menjadi 7.2 persen, sementara data Tanpa Bonus menurun dari 7.8 persen menjadi 7.3 persen.
Paket data pasar tenaga kerja Inggris kali ini secara umum berdampak negatif bagi pound sterling. Kendati demikian, para analis berpendapat angka-angkanya tak cukup buruk untuk mendesak Bank Sentral Inggris (BoE) mulai mendiskusikan pemangkasan suku bunga.
"Perlambatan dalam pertumbuhan upah menjadi semakin nyata setiap bulannya, tetapi MPC (BoE) kemungkinan akan menunggu tanda-tanda tren ini akan bertahan hingga putaran gaji awal 2024 sebelum memberikan sinyal bahwa mereka akan segera menurunkan Suku Bunga Bank," kata Samuel Tombs, Kepala Ekonom Inggris di Pantheon Macroeconomics.
Pelaku pasar saat ini sedang menantikan pengumuman hasil rapat FOMC The Fed sehingga sebagian besar trader cenderung memilih untuk menepi daripada open posisi trading baru. Apabila The Fed memberikan sinyal pemangkasan suku bunga lebih awal, GBP/USD berpotensi melonjak. Sebaliknya, GBP/USD kemungkinan tetap lesu jika pasar meyakini BoE bakal memangkas suku bunga lebih dulu daripada The Fed.
