EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,302.37/oz   |   Silver 26.90/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 21 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 21 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 21 jam lalu, #Saham AS

Sterling Melemah Seiring Dengan Rumitnya Proses Brexit

Penulis

Dampak Brexit muncul lagi seiring dengan rumitnya proses Brexit karena terjadi perbedan pendapat dari para pejabat penting Inggris. Kondisi tersebut kemudian menyebabkan mata uang pound sterling kembali berada di bawah tekanan.

Hasil referendum Inggris yang memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa pada tanggal 23 Juni lalu membuat kekacauan pada perekonomian global dan menyebabkan kerugian besar pada aset global. Ketakutan terhadap dampak Brexit semakin terlihat seiring meluasnya kekhawatiran kalau Inggris akan kehilangan akses pada pasar tunggal Eropa dan menemui hambatan terkait imigrasi. Kondisi tersebut kemudian menyebabkan mata uang pound sterling tetap berada di bawah tekanan.

Brexit

Saat berita ini ditulis, pair GBP/USD terpantau menurun dan berada di level rendah yakni di 1.2945. Sementara itu, mata uang negara Inggris ini juga mengalami penurunan terhadap euro dengan pair EUR/GBP diperdagangkan di kisaran level harga 0.8687.

 

Alotnya Proses Brexit

Menteri Luar Negeri Skotlandia, Fiona Hyslop, adalah pejabat pemerintahan yang kemarin baru saja memberikan pernyataan dalam pertemuannya dengan Menteri Urusan Brexit, David Davis. Hasil pertemuan itu menunjukkan bahwa pemerintah Inggris sendiri sedang menghadapi perbedaan pendapat yang cukup tajam terkait proses pengurusan keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Alotnya proses Brexit tersebut mendorong ketakutan terhadap Brexit kembali dan mengurangi minat investor terhadap mata uang pound sterling. Di samping itu, kondisi ini juga menambah sentimen negatif pada pasar dan menyebabkan sterling menurun kembali ke level rendah 30 tahun. Padahal pada awal bulan ini, Sterling mampu meningkat sebesar lima persen terhadap dolar AS seiring dengan rilis data perekonomian Inggris yang mengindikasan kondisi ekonomi disana mulai membaik dan tidak seburuk yang ditakutkan sebelumnya.

Selain kedua Menteri tersebut, ada Menteri Perdagangan Internasional, Liam Fox yang juga termasuk pejabat penting dalam merencanakan hubungan Inggris dengan Uni Eropa pasca Brexit. Dalam pidatonya di agenda acara World Trade Organization hari Selasa ini, Liam Fox kemungkinan akan menyinggung tentang penarikan diri Inggris dari pasar tunggal Eropa.

273253
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.