EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.67/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,057.02   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 5 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 5 jam lalu, #Saham AS

Suku Bunga Fed Kembali Naik, Ini Dia Proyeksi Rate Hike 2019

Penulis

Setelah resmi meningkatkan suku bunga sesuai ekspektasi, The Fed memproyeksikan 3 kali Rate Hike di tahun 2019, dan menghapus kata "akomodatif" dalam pengumuman kebijakannya.

Bank Sentral AS, The Fed, kembali menaikkan suku bunga acuan pada hari Rabu (26/9) siang waktu setempat, dan mempertahankan rencana rencana pengetatan kebijakan moneter karena perekonomian AS dinilai akan terus membaik selama tiga tahun ke depan.

Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan pasca pertemuan FOMC, para pembuat kebijakan The Fed sepakat menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada kisaran 2.00 persen hingga 2.25 persen. Di samping itu, Bank Sentral juga menyampaikan kemungkinan melakukan Rate Hike pada bulan Desember mendatang, bila kondisi ekonomi terus mendukung.

 

Perekonomian AS Tumbuh Pesat, Buka Prospek Rate Hike 2019

The Fed memproyeksi pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam sebesar 3.1 persen, lebih cepat dibandingkan perkiraan untuk tahun ini, dan kemungkinan ekonomi terus berakselerasi untuk setidaknya tiga tahun lagi. Prediksi ini dilampirkan di tengah kokohnya pasar tenaga kerja dan tingkat Inflasi yang stabil di area 2 persen.

Pembuat kebijakan Fed juga memproyeksikan kenaikan suku bunga sebanyak tiga kali sepanjang 2019 dan kemungkinan satu kali Rate Hike pada 2020 Langkah itu akan menempatkan suku bunga acuan Fed berada pada kisaran 3.4 persen, atau sedikit di atas level suku bunga "netral" Fed.

 

Penghapusan Kata Akomodatif Jadi Polemik

Dalam Statementn kebijakan moeter, Fed tidak memasukkan kata akomodatif yang memicu munculnya polemik di kalangan ekonom, salah satunya Michael Arone yang menjabat sebagai kepala strategi investasi di State Street Global Advisors.

Arone mengatakan, "Hal yang pasar perhatikan adalah penghapusan kata 'akomodatif' sehubungan dengan kebijakan moneter. Hal ini tampaknya mengindikasikan bahwa mereka percaya bahwa kebijakan moneter menjadi kurang akomodatif dan sedang menuju ke arah netral."

Suku Bunga Fed Kembali Naik, Umumkan

Namun dalam konferensi pers yang digelar menyusul Statement FOMC, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan:

"Penghapusan kata (akomodatif) yang sudah lama menjadi pokok panduan bagi Bank Sentral untuk pasar keuangan selama beberapa dekade terakhir, tidak menandakan adanya perubahan prospek kebijakan. Sebaliknya, itu menjadi tanda bahwa kebijakan sedang berjalan sesuai dengan harapan kami."

285469
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.