EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 158.190   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,330.24/oz   |   Silver 27.48/oz   |   Wall Street 38,239.66   |   Nasdaq 15,927.90   |   IDX 7,098.83   |   Bitcoin 63,113.23   |   Ethereum 3,262.77   |   Litecoin 83.95   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan menerbitkan laporan keuangan periode kuartal I/2024 pada hari ini. Pendapatan diprediksi Rp2.67 triliun dengan rugi bersih Rp799 miliar, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp29.10 triliun per Maret 2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menyiapkan pelepasan sejumlah aset properti di kawasan Monas kepada investor asing sebagai salah satu persiapan pemindahan pemerintahan ke IKN Nusantara, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,1137, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 17,862, pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 38,489, 4 jam lalu, #Saham AS

Tingkat Inflasi Inggris Dibawah Prediksi, Sterling Tergelincir

Penulis

Sterling mulai mengalami penurunan setelah Badan Statistik Inggris (ONS) merilis data inflasi negara Inggris yang berada di bawah prediksi sebelumnya. Saat berita ini ditulis, pair GBP/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1.328 per dolar AS.

Data Inflasi di negara Inggris yang dirilis pada hari Selasa sore ini (13/09) terpantau mengecewakan karena berada di bawah ekspektasi. Hal tersebut menyebabkan mata uang pound sterling di sesi perdagangan Eropa hari ini mulai turun terhadap dolar AS dengan GBP/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1.328 per dolar AS.

inflasi inggris

 

Rilis Data Inflasi Inggris

Badan Statistik Inggris (ONS) menyatakan, data consumer price index (CPI) negara Inggris untuk bulan Agustus secara YoY stagnan di level 0.6 persen, dibawah prediksi analis sebelumnya yang memperkirakan bahwa CPI Inggris bulan lalu akan meningkat ke 0.7 persen. Selain itu, CPI secara bulanan disana naik namun masih dibawah perkiraan yakni menjadi 0.3 persen saja. Sedangkan untuk CPI inti yang tidak termasuk harga makanan, energi, alkohol, dan tembakau juga flat di 1.3 persen, padahal para analis memprediksi CPI inti akan naik tipis menjadi 1.4 persen.

Pada sesi sebelumnya, Sterling mengalami kenaikan tipis seiring dengan rilis neraca perdagangan Inggris untuk bulan Juli yang membaik. Pekan lalu, ONS melaporkan bahwa defisit neraca perdagangan Inggris menyusut dari 12.92 miliar menjadi 11.76 miliar pound sterling. Sementara itu, kini sebagian besar investor masih menunggu rilis data dari sektor ketenagakerjaan Inggris besok dan beberapa data ekonomi penting lain seperti data retail sales Inggris pada pekan ini.

Disamping itu, dari sisi dolar AS, greenback masih berada dibawah tekanan setelah pejabat penting the Fed, Lael Brainard dalam pidatonya menilai kenaikan suku bunga AS pada bulan September ini terlalu cepat. Ia menuturkan, perbaikan dalam perekonomian AS masih terus berlanjut, tapi the Fed kemungkinan masih akan melakukan pelonggaran pada kebijakan moneternya.

272399
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.