Advertisement

iklan

Google (NASDAQ:GOOGL) DeepMind telah menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memprediksi struktur lebih dari 2 juta material baru, sebuah terobosan yang menurut Google akan segera digunakan untuk meningkatkan teknologi di dunia nyata, 22 menit lalu, #Saham AS   |   Sony (NYSE:SONY) Pictures Entertainment (SPE) telah menjalin kemitraan strategis dengan Guardian Media Group, yang memberikan hak eksklusif kepada SPE untuk mengadaptasi jurnalisme Guardian bagi proyek-proyek audiovisual, 23 menit lalu, #Saham AS   |   Apple Inc (NASDAQ:AAPL) memperpanjang kontraknya dengan Qualcomm (NASDAQ:QCOM) Inc. untuk komponen teknologi utama hingga tahun 2026, 24 menit lalu, #Saham AS   |   AT&T Inc. mengalami kenaikan harga saham yang tidak terlalu besar kemarin, naik 0.74% menjadi $16.30, 24 menit lalu, #Saham AS
Selengkapnya

USD/JPY Mendaki Meski Inflasi Jepang Makin Tinggi

Penulis

Data inflasi Jepang tadi pagi menunjukkan kenaikan lanjutan, tetapi berada di bawah estimasi konsensus.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Pelaku pasar khawatir Bank Sentral Jepang (BoJ) memperoleh alasan untuk terus mempertahankan kebijakan moneter longgar mereka, termasuk suku bunga rendah dan pengendalian kurva yield yang kontroversial. Konsekuensinya, USD/JPY melambung lebih dari 1% sampai level tertinggi pada 141.95 dalam perdagangan hari Jumat (21/Juli).

USDJPY Daily

Reuters melaporkan bahwa para pejabat BoJ berkeinginan untuk mencermati lebih banyak data terlebih dahulu sebelum mengubah kebijakan, demi menjamin kenaikan gaji dan inflasi yang berkelanjutan. Laporan tersebut menjelaskan lebih lanjut bahwa bank sentral belum mencapai mufakat. Keputusan pada rapat BoJ tanggal 27-28 Juli kelak untuk mempertahankan atau mengubah kebijakan mungkin akan tercapai dengan selisih suara yang tipis antara kedua opsi.

Data inflasi Jepang yang dirilis tadi pagi menunjukkan kenaikan lanjutan, tetapi berada di bawah estimasi konsensus. Data CPI Nasional Jepang membukukan kenaikan tahunan dari 3.2% menjadi 3.3%, atau meleset tipis dari estimasi konsensus yang dipatok pada 3.5%. Sementara itu, CPI Inti meningkat sesuai ekspektasi dari 3.2% menjadi 3.3%.

Data inflasi seperti itu memotivasi para buyer USD/JPY untuk beraksi. Para analis pun cenderung pesimistis terhadap prospek perubahan kebijakan BoJ.

"Semua ekspektasi (untuk rapat BoJ berikutnya) adalah mereka akan mempertahankan kontrol kurva yield sebagaimana adanya dan tidak ada perubahan dalam suku bunga, tetapi mungkin (akan ada) sedikit peningkatan dalam outlook inflasi mereka," kata Edward Moya, analis pasar senior market di OANDA New York.

"(Namun) masih ada peluang bahwa kita dapat memperoleh kejutan (dari BoJ)," imbuh Moya, "(Pengumuman kebijakan) BoJ berpotensi menjadi peristiwa penggerak pasar utama, karena BoJ kehabisan waktu untuk benar-benar menyiapkan suatu perubahan kebijakan."

Sejumlah analis lain menyoroti peningkatan risiko intervensi Jepang seiring dengan kenaikan pesat USD/JPY. Fenomena tersebut dapat memancing jawboning lagi dari para pejabat Jepang. Khususnya untuk memeringatkan pasar bahwa pihak berwenang tidak menyukai volatilitas nilai tukar yang tinggi dan siap turun tangan untuk menanggulangi pelemahan yen yang berlebihan.

"(Pergerakan tajam dalam yen hari ini) memberi tekanan lagi pada Kementerian Keuangan (Jepang)," kata Kenneth Broux dari Societe Generale.

Download Seputarforex App

299586
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.