Advertisement

iklan

Yen Jepang melemah terhadap USD di tengah berkurangnya sentimen penurunan suku bunga Fed pada bulan Maret dan perubahan kebijakan BoJ, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/USD pulih dari beberapa penurunan di dekat level 1.2550 menjelang data ketenagakerjaan Inggris dan CPI AS, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD bertahan di atas level positif sekitar 1.0770, data CPI AS diawasi, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   XAU/USD bertahan di atas level $2,000, investor menunggu data CPI AS, 11 jam lalu, #Emas Teknikal   |   TikTok resmi investasikan lebih dari Rp23.38 triliun di GOTO Group, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Diprediksikan menguat, harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) mungkin akan tembus Rp130 persaham hari ini, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Hingga kuartal III, Wika Beton (WTON) catat kontrak baru senilai Rp5.1 triliun atau 59.77% dari target Rp8.65 triliun, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah ke level 7,147.39 pada awal perdagangan hari ini, 13 jam lalu, #Saham Indonesia
Selengkapnya

USD/JPY Terbang Pasca Pengumuman Bank Sentral Jepang

Penulis

Pengumuman bank sentral Jepang hari ini sebenarnya sedikit lebih hawkish dari kebijakan sebelumnya. Namun, kurs yen melemah tajam terhadap dolar AS.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Kurs yen ambles lagi pada perdagangan hari Selasa (31/Oktober). Pasalnya, pelaku pasar menyambut dingin pengumuman kebijakan dari bank sentral Jepang. USD/JPY terpantau melonjak dari kisaran 149.00 sampai nyaris 151.20 dalam tempo beberapa jam saja. EUR/JPY bahkan sempat mencetak rekor tertinggi baru dalam lima belas tahun terakhir.

USDJPY Daily

Bank of Japan (BoJ) memutuskan untuk melakukan sedikit modifikasi atas kebijakan pengendalian kurva yield (YCC). BoJ mempertahankan target yield JGB 10Y pada kisaran 0% dengan batas atas pada +1.0% dan batas bawah pada -1.0%, tetapi mengubah batas atas 1.0% menjadi "referensi" saja.

Ini berarti yield dapat melampaui ambang 1.0%, karena BoJ takkan menyasar target yield secara saklek lagi. BoJ juga menghapus pernyataan mengenai upaya mempertahankan target yield dengan pembelian obligasi tanpa batas.

Perubahan-perubahan tersebut sebenarnya bersifat sedikit lebih hawkish dibandingkan kebijakan BoJ sebelumnya. Sayangnya, perubahan-perubahan itu tetap jauh lebih dovish daripada ekspektasi pasar.

Salah satu sumber kekecewaan utama berkaitan dengan masalah suku bunga. BoJ mempertahankan tingkat suku bunga pada -0.1% tanpa memberikan isyarat kenaikan sama sekali. Padahal, tingkat inflasi Jepang sudah berada di atas target 2% selama lebih dari satu tahun terakhir. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah BoJ kelak benar-benar akan menormalisasi suku bunga atau justru membiarkan suku bunga bunga negatif untuk jangka waktu yang lebih lama.

"Langkah ini mengecewakan investor, mengangkat USD/JPY kembali ke atas 150. Reaksi ini semakin memperjelas bahwa untuk pembalikan tren kekuatan USD/JPY saat ini, tidak hanya The Fed (perlu) memulai siklus pelonggaran moneter, tetapi BoJ juga perlu memulai normalisasi kebijakan," kata Roberto Mialich, Pakar Strategi FX di UniCredit.

"Keputusan hari ini menimbulkan keraguan apakah BoJ mempertimbangkan (strategi untuk) keluar dari kebijakan moneter ultra-ekspansif dalam waktu dekat," kata Michael Pfister, analis FX di Commerzbank, "Tidak mengherankan jika pasar memandang hal ini sebagai tindakan yang lebih dovish dan menghukum yen. Selama tidak ada tanda-tanda intervensi dari Kementerian Keuangan Jepang, USD/JPY akan terus mengalami tren naik dalam beberapa minggu mendatang."

Download Seputarforex App

299910
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.