EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,302.37/oz   |   Silver 26.92/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 20 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 20 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 20 jam lalu, #Saham AS

Yen Di 116-an, Defisit Neraca Perdagangan Jepang November Lebih Sempit

Penulis

Ekspor Jepang tumbuh untuk tiga bulan berturut-turut hingga November dari tahun lalu tetapi lebih lambat dibandingkan ekspektasi meskipun Yen sempat merosot. Hal ini dikarenakan lambannya permintaan di Asia dan Eropa, sehingga meredam perdagangan.

Ekspor Jepang tumbuh untuk tiga bulan berturut-turut hingga November dari tahun lalu tetapi, lebih lambat dibandingkan ekspektasi meskipun Yen sempat merosot. Hal ini dikarenakan lambannya permintaan di Asia dan Eropa, sehingga meredam perdagangan.

japan_ship
Menurut laporan dari Kementerian Keuangan Jepang pada hari Rabu (17/12) pagi ini, kenaikan ekspor pada bulan November hanya mencapai 4.9 persen, lebih lemah dibandingkan dengan ekspektasi ekonom Reuters yang mengharapkan kenaikan hingga 7.0 persen dan turun hampir setengah jika dibandingkan dengan perolehan 9.6 persen pada bulan Oktober.

Kelemahan dalam ekspor dianggap sebagai dampak gabungan dari kenaikan pajak pada bulan April lalu, sehingga menjerumuskan perekonomian ke dalam kontraksi resesi di kuartal kedua hingga September.

Ekspor Lemah Hanya Sementara

Menurut ekonom dari SMBC Nikko Securities yang diwawancarai oleh Reuters, Hiroshi Watanabe, ekspor ke Asia dan Eropa sedang lemah. Kemerosotan di Eropa yang disebabkan oleh Rusia juga tengah menjadi perhatian. Namun perlambatan ekspor di Asia kemungkinan hanyalah sebuah reaksi temporer terhadap lompatan besar yang terjadi pada Oktober lalu, yang salah satu penyebabnya adalah dimulainya pengiriman barang ke Singapura.

Neraca perdagangan Jepang untuk bulan November pun dilaporkan mengalami defisit yang lebih kecil dibandingkan ekspektasi, yakni hanya 891.9 miliar Yen dibandingkan dengan 1.0001 Triliun.

Yen Masih Di Kisaran 116

Yen merespon laporan-laporan tersebut dengan diperdagangkan di 116.89, atau naik 0.40 persen setelah data neraca perdagangan diumumkan. Diketahui Yen terus menguat terhadap Dolar dan mulai menghuni level 117 pada Rabu lalu setelah sempat melampaui 120 di awal bulan. Bank of Japan (BOJ) diperkirakan akan tetap mempertahankan kebijakan moneternya saat ini pada Jumat mendatang.

215374
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.