Seputarforex.com - Dolar AS berada dalam kondisi yang defensif di hari Senin (31/Oktober) siang ini sehubungan dengan penyelidikan terbaru oleh agen investigasi federal AS, FBI, terhadap server surat elektronik (email) pribadi yang digunakan oleh kandidat presiden AS dari Partai Demokrat. Keyakinan pasar akan kemenangan Clinton terhadap Trump menyebabkan kabar tersebut berakibat mengguncang pasar.
Indeks Dolar--yang mengukur kekuatan Dolar terhadap enam mata uang mayor lainnya--tergelincir sebanyak 98.369, menurun dari level tinggi sembilan bulan di angka 99.119.
Perkembangan Penyelidikan FBI Pada Server Email Pribadi Hillary Clinton
Sejak Jumat lalu, Dolar AS sudah kehilangan dominasinya pasca laporan GDP AS, karena FBI mengungkapkan bahwa mereka tengah menyelidiki email-email yang terkait dengan server pribadi Hillary Clinton. Laporan agen investigasi itu cukup mengguncang pasar meski kondisi saat ini mulai memasuki minggu-minggu kampanye menjelang pemilu.
Pasar memandang perkembangan ini sebagai keuntungan bagi rival Clinton, Donald Trump, yang berusaha keras menjatuhkan popularitas Clinton dalam beberapa hari terakhir. Para investor cenderung melihat Clinton sebagai kandidat status quo, berkebalikan dengan kredibilitas Trump yang banyak diragukan oleh pihak domestik maupun internasional.
Fed Hike Desember Masih Diyakini
Meski demikian, Kyosuke Suzuki, Direktur Bagian Forex dari Societe Generale, mengatakan bahwa apapun perkembangan politik yang terjadi di AS, tidak akan mengubah persepsi pasar akan kenaikan tingkat suku bunga The Fed pada bulan Desember mendatang. Akan tetapi, menjelang pemilu AS, pasar diperkirakan akan enggan mengambil banyak posisi.
USD/JPY tergelincir sebanyak 104.62 yen, atau sedikit menurun dari level terbaru yang tercapai pada hari Jumat di angka 105.54. EUR/USD diperdagangkan pada angka 1.0971 di sesi perdagangan siang ini dengan kecenderungan flat, setelah mendapat perolehan 0.9 persen di hari Jumat. Peso Mexico, yang dipandang pasar sebagai mata uang barometer dalam rangka pemilu AS ini, tergelincir 0.3 persen di awal sesi Asia pagi tadi terhadap Dolar AS.
