EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,115.99   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 2 jam lalu, #Saham AS

Dolar AS Tak Mampu Kalahkan Pamor Yen Jelang FOMC Juni

Penulis

Dolar AS bergerak beragam meski ada kecenderungan menguat terhadap mata uang mayor selain Yen Jepang di sesi perdagangan Asia Selasa (14/Juni) siang hari ini menjelang rapat FOMC besok. Sebagian besar pihak mengekspektasikan FED tidak akan mengubah tingkat suku bunganya bulan ini.

Dolar AS bergerak beragam meski ada kecenderungan menguat terhadap mata uang mayor selain Yen Jepang di sesi perdagangan Asia Selasa (14/Juni) siang hari ini menjelang dibukanya rapat kebijakan moneter FOMC The Fed besok.

usd_gbp_eur
Ketidakpastian akan hasil kebijakan FOMC pekan ini cukup membebani pasar walaupun sebagian besar pasar sudah mengekspektasikan FED tidak akan mengubah tingkat suku bunganya bulan ini sehubungan dengan laporan NFP AS untuk bulan Mei yang di bawah ekspektasi.


Barclays: FED Belum Menyerah

"Komite FOMC sudah cukup aktif mempersiapkan pasar untuk kenaikan suku bunga bulan Juni-Juli ini sampai pada kenyataan rilis laporan ketenagakerjaan bulan Mei (mengecewakan), (namun demikian) FED tampak belum menyerah terbukti dengan tidak adanya informasi tambahan bahwapasa tenaga kerja sedang melemah," kata analis Barclays yang dikutip oleh Reuters.

"Oleh karena itu, sektor ketenagakerjaan yang mendadak melambat serta jatuhnya eskpektasi inflasi jangka panjang semestinya 'menyalakan tanda peringatan', dan perhatian terhadap manajemen risiko menunjukkan adanya penundaan tindakan hingga setelah hasil referendum Inggris diumumkan," lanjut Barclays.


3 Bank Sentral Lain Dipastikan Pertahankan Kebijakan Karena Referendum Brexit

Bank Sentral Inggris, Bank Sentral Jepang dan Bank Sentral Jepang juga akan mengadakan rapat pada pekan ini. Senada dengan FED, menurut Barclays, bank-bank sentral tersebut juga akan mempertahankan kebijakan moenter mereka sehubungan dengan ketidakpastian Brexit.

Indeks Dolar, yang mengukur kekuatan Dolar terhadap enam mata uang mayor lainnya, dilaporkan sedikit naik ke angka 94.395, mendekati level tinggi overnight di angka 94.750. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak menurunnya laporan NFP AS pada tanggal 3 Juni lalu.


Yen Sang Primadona Di Tengah Risk-Off

Yen menjadi primadona dalam kondisi penghindaran risiko seperti saat ini. USD/JPY sempat menyentuh 105.99 menurun 0.2 persen dari posisi sebelumnya. Sedangkan EUR/USD turun tipis di angka 1.1290. Terhadap Yen, Euro meluncur turun 0.3 persen menuju angka 119.69. Pounds Sterling pun tak ketinggalan, GBP/USD sudah terjun 0.6 persen ke angka 1.4180 sementara GBP/JPY menyentuh level rendah tiga minggu di hari Senin kemarin. Sementara itu, AUD/USD diperdagangkan di angka 0.7396 setelah laporan kepercayaan bisnis NAB pagi tadi.

266551
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.