Seputarforex.com - EUR/USD naik walaupun surplus perdagangan Zona Euro dilaporkan mengalami penurunan. Di sesi Eropa Senin (16/Juli) malam ini, EUR/USD mencetak kenaikan sebanyak 0.18 persen dan diperdagangkan pada harga 1.1707. Hal ini dikarenakan oleh melemahnya Dolar AS yang dilatarbelakangi isu perdagangan global.
Surplus Perdagangan Zona Euro Menurun
Eurostat melaporkan, surplus perdagangan Zona Euro menurun ke EUR16.5 miliar pada bulan Mei 2018, lebih kecil daripada estimasi surplus EUR17.6 miliar. Hasil tersebut juga lebih kecil dibandingkan dengan angka bulan Mei 2017 yang EUR19.3 miliar. Penurunan kali ini sekaligus menjadi menjadi surplus perdagangan terendah Zona Euro sejak Januari 2017.
Dolar AS Melemah Setelah Uni Eropa-China Jalin Kerja Sama Dagang
Tak hanya membalas dengan menerapkan kebijakan yang sama, kini China juga gencar mencari mitra untuk bekerja sama. Amerika Serikat terancam akan tersisih dari perdagangan global sehubungan dengan rencana jalinan kerjasama antara China dengan Uni Eropa.
Seperti yang diungkapkan oleh Li Keqiang, Perdana Menteri China, bahwa Konferensi Tingkat Tinggi antara China dan Uni Eropa menghasilkan komitmen baru dalam sistem perdagangan multilateral kedua belah pihak. Mereka akan melakukan pertukaran pasar untuk pertama kalinya.
Hal ini menjadi faktor yang kurang menguntungkan bagi bullish Dolar AS. Terlebih lagi, data Penjualan Ritel AS malam ini diekspektasikan akan mengalami penurunan oleh sejumlah analis MarketPulse.
EUR/USD Diprediksi Bergerak Di Rentang 1.15-1.21
Kendati menguat malam ini, pasangan mata uang EUR/USD masih diperkirakan melemah dalam jangka panjang. Prediksi tersebut datang dari Danske Bank yang mengatakan:
"Kami hanya membuat perubahan minor dalam profil forecast kami (terhadap EUR/USD), karena kami masih melihat sentimen negatif (yang diakibatkan oleh perang dagang, carry trade Dolar AS, kebijakan ECB, dan risiko politik Italia) akan mendominasi dalam jangka panjang ..."
"Secara spesifik, kami mengekspektasikan EUR/USD akan diperdagangkan di angka 1.15-1.21 dalam kurun waktu 6 bulan ke depan," tulis Danske Bank yang dikutip oleh FXStreet.