EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,127.77   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 29 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 30 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 30 menit lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 37 menit lalu, #Saham AS

Gegara Ditikung ECB, Euro Lanjutkan Reli

Penulis

Pelaku pasar kecewa terhadap keputusan ECB kemarin, sehingga Euro malah menguat terhadap Dolar AS.

Setelah ECB mengumumkan pelonggaran moneter tambahan kemarin, Euro malah melonjak versus Dolar AS. Reli EUR/USD berlanjut ke kisaran 1.1100 hari ini (13/September), karena pelaku pasar masih merasa sangat kecewa terhadap paket pelonggaran moneter ECB yang lebih minim dibandingkan ekspektasi awal.

EURUSD DailyGrafik EUR/USD Daily via Tradingview.com

Pada hari Kamis, bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) mengumumkan pemangkasan suku bunga deposit sebesar 10 basis poin dan peluncuran program Quantitative Easing (QE) dengan skala EUR20 Miliar. Padahal, pelaku pasar sebelumnya mengharapkan ECB memangkas suku bunga deposit sebesar 20 basis poin dan meluncurkan program QE berskala EUR30-40 Miliar.

Presiden ECB Mario Draghi secara terbuka justru memohon pemerintah negara-negara di kawasan Euro agar mulai meluncurkan stimulus fiskal. Hal ini membuat pelaku pasar menilai ECB kemungkinan sudah kehabisan daya untuk menopang perekonomian Zona Euro. ECB disinyalir hanya mampu mempertahankan suku bunga rendah dan QE moderat hingga target inflasi tercapai, tetapi tak mampu menambah skala pelonggaran moneter lagi dalam jumlah besar.

"EUR/USD menyaksikan sejumlah naik-turun spektakuler setelah keputusan ECB hari ini. Namun, akhirnya pasar menemukan arah yang tepat: Keputusan ECB kali ini tidak negatif bagi EUR. Sebaliknya, (keputusan ECB) mengandung beberapa aspek positif bagi EUR," kata Ulrich Leachtmann dari Commerzbank. Lanjutnya, "'Risiko bazooka (stimulus moneter masif)' dihapus untuk sementara ini, dan Draghi secara tersirat mengakui bahwa ECB mendekati akhir daya kebijakan moneternya."

"Jadi, memohon dukungan fiskal segera secara terbuka hanya bisa diterjemahkan sebagai pengakuan implisit bahwa ECB mendekati akhir daya kebijakan moneternya. Banyak orang (setidaknya saya) memiliki impresi ini sebelumnya. Namun, jelas sekarang lebih meyakinkan, karena Draghi sendiri mengakuinya. Apabila pasar semakin menyerap pandangan ini, maka EUR/USD semestinya semakin mampu menguat -karena Fed, di sisi lain, masih memiliki banyak amunisi tersisa (untuk melonggarkan kebijakan moneter)."

Pergerakan signifikan pada pair EUR/USD berikutnya akan bertumpu pada pengumuman hasil rapat Federal Reserve pekan depan. Ekspektasi sementara pasar mengharapkan Fed memangkas suku bunga sebanyak 25 basis poin dalam kesempatan tersebut, disusul dengan beberapa kali pemangkasan lagi hingga awal tahun 2020.

290076
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.