EUR/USD 1.074   |   USD/JPY 156.530   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,344.94/oz   |   Silver 27.24/oz   |   Wall Street 38,184.48   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,036.08   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   USD/CHF menguat di atas level 0.9100, menjelang data PCE As, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Ueda, BoJ: Kondisi keuangan yang mudah akan dipertahankan untuk saat ini, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   NZD/USD tetap menguat di sekitar level 0.5950 karena meningkatnya minat risiko, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan reli di atas level 167.50 menyusul keputusan suku bunga BoJ, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 13 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 13 jam lalu, #Saham AS

Industri Konstruksi Inggris Pesimis, Pounds Makin Tertekan

Penulis

Industri Konstruksi mengalami perlambatan untuk pertama kalinya sejak Agustus 2016 sebagai efek samping dari keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa.

Seputarforex.com - Menyusul laporan sektor manufaktur yang mengecewakan kemarin, hari ini laporan PMI Konstruksi Inggris menunjukkan perubahan signifikan. Industri Konstruksi mengalami perlambatan untuk pertama kalinya sejak Agustus 2016 sebagai efek samping dari keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa.

Industri Konstruksi Inggris Pesimis Pounds Makin Tertekan

 

Keyakinan Konsumen Rapuh Dan Tender Berkurang

Indeks PMI Konstruksi Inggris bulan September terperosok ke 48.1, jauh di bawah ekspektasi 51.0 maupun perolehan bulan Agustus pada 51.1. Padahal, dalam pembacaan Purchasing Managers' Index, ambang 50 merupakan pemisah penting antara kondisi bisnis yang ekspansif (bertumbuh) dan kontraksi (melambat).

Menurut Tim Moore, Ekonom Senior di IHS Markit yang menyusun laporan ini, "Penurunan pekerjaan baru untuk menggantikan proyek-proyek yang telah selesai, mulai membebani sektor konstruksi Inggris. Selain celah kecil yang berhubungan dengan tertundanya anggaran akibat referendum (keluarnya Inggris dari) Uni Eropa, perusahaan-perusahaan konstruksi kini mengalami periode penurunan pekerjaan terpanjang sejak awal 2013. Keyakinan konsumen yang rapuh dan berkurangnya peluang tender membuat ekspektasi pertumbuhan di sektor konstruksi Inggris berada di antara yang terendah dalam empat setengah tahun."

 

GBP/JPY Enggan Menggapai 150.00

Seusai beredarnya kabar ini, pasangan mata uang GBP/USD batal bergerak naik dan kembali ambruk ke kisaran 1.3250, atau menurun sekitar 0.18%. Sedangkan EUR/GBP langsung menghunjam ke 0.8855, kisaran level tinggi yang sempat dihuninya pada hari Senin lalu. Pasangan GBP/JPY pun masih beredar di kisaran 149.90, semakin menjauh dari ambang 150.00.

Notulen rapat kebijakan finansial bank sentral Inggris (Bank of England Financial Policy Committee/BoE FPC) yang baru saja dirilis turut membebani Poundsterling. Dalam rapat yang diadakan pada 25 September lalu, FPC mencatat risiko subtansial sebagai dampak Brexit atas aktivitas kliring lintas batas.

280452
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.