Turunnya penjualan tempat tinggal sungguh tak dinyana bakal sedalam ini. Walaupun para analis sudah memperhitungkan kemungkinan akan terjadi koreksi, namun hasil yang tertera pada survei bulan September lalu ini tampil sangat mengecewakan di tengah naiknya sentimen di sektor properti. Sementara di belahan waktu yang lain, para investor merasa mendapatkan peluang untuk kembali mengangkat Euro setelah selama beberapa hari ini terjerembab.
Pasar Properti Terkoreksi
Pesatnya sektor properti di dalam negeri AS di tengah situasi perekonomian global yang tak tentu arah bagaikan oase ditengah padang gurun. Apalagi jika merujuk nasib banyak sektor lain di luar properti yang juga masih terombang ambing, maka sektor properti benar-benar menjadi anak emas penggerak ekonomi dalam negeri AS. Namun, sekuat apapun pasar menyerap tentu saja ada batasnya.
Hasil penjualan bulan September lalu ternyata hanya mencapai 468 ribu unit. Perkiraan akan seretnya pasar properti sebenarnya tidak diharapkan akan sejauh itu oleh para ekonom. Mereka menghitung pasar paling tidak bergerak mendatar saja di sekitaran 500an ribu. Tetapi faktor-faktor seperti kenaikan harga rata-rata dan meledaknya penjualan di momentum-momentum awal sampai dengan pertengahan tahun terindikasi membuat harapan tersebut meleset.
Dibandingkan dengan tahun lalu, harga rata-rata hunian di AS memang telah mengalami tren naik yang cukup signifikan. Pada September tahun lalu, harga tiap unitnya dipatok pada kisaran 261.500 dolar AS. Selang setahun, minat memiliki tempat tinggal yang baru dan juga minat akan cara berinvestasi dengan membeli unit-unit hunian semakin meningkat mengakibatkan pada periode September tahun ini melaju ke level 296.900 dolar AS. Wow..bukankah itu sudah sekitar 13.5 persen? Akankah ini menjadi pagu tertinggi untuk tahun ini?
Euro Bernapas Lega
Setelah selama beberapa hari menahan tekanan dari Dolar AS, seharian ini Euro mendapatkan dorongan sentimen positif dari para investor. Para pemain kawakan menganggap iklim usaha di Jerman yang terpantau lewat survei IFO selama enam bulan ke depan cukup menjanjikan, sehingga mereka merasa memegang mata uang Euro lebih menguntungkan. Ditambah dengan data New Home Sales AS yang mengecewakan, faktor-faktor makin mendukung penguatan Euro terhadap Dolar AS. Mata uang 18-negara yang diperdagangkan pada jam-jam awal sesi pasar Asia hari ini di kisaran 1.1 per dolar AS nya, melonjak sampai ke level 1.1044 di saat berita ini diangkat.