Beberapa hari terakhir, penurunan yang dalam terlihat jelas di pasar kripto. Namun pelemahan sekitar 20-40% itu tampak sirna setelah rilis resmi dari hasil G20 Meetings yang relatif positif. Pasar kripto pun mulai merangkak dengan rata-rata kenaikan sekitar 15% - 40%. Bitcoin naik lebih dari $1000 hanya dalam beberapa jam, sementara kenaikan terbesar terjadi di QTUM, yang tergenjot lebih dari 40% hanya dalam 1 hari perdagangan.
Aset Kripto Tidak Mengganggu Stabilitas Keuangan Global
Perwakilan dari masing-masing negara anggota G20 telah bertemu di Buenos Aires, Argentina pada hari Selasa kemarin (19 Maret). Di dalam pertemuan tersebut, efek aset kripto terhadap stablitas keuangan global menjadi salah satu bahasan pokok.
Dalam sebuah surat kepada 20 Bank Sentral dan Menteri Keuangan di beberapa negara, Mark Carney mengatakan bahwa, "FSB (Financial Stability Board) tidak akan merancang kebijakan baru dan lebih memusatkan perhatiannya untuk meninjau peraturan yang ada."
Komentar tersebut menunjukkan bahwa G20 belum merancang regulasi mata uang kripto secara umum, meskipun terdapat beberapa negara anggota G20 bersikeras ingin membuat kebijakan baru.
Financial Stability Board (FSB), badan yang mengkoordinasikan peraturan keuangan untuk negara-negara G20, telah secara efektif menolak seruan dari berbagai negara anggota untuk membuat peraturan perihal aset kripto global. Penilaian awal FSB adalah bahwa aset kripto tidak menimbulkan risiko terhadap stabilitas keuangan global saat ini, sehingga tidak diperlukan adopsi peraturan baru. Apalagi, market cap kripto secara keseluruhan masih lebih rendah dari total GDP global. Sebagai perbandingan, Credit Default Swap yang dulu mengakibatkan krisis finansial telah memiliki market cap setara dengan GDP global di tahun 2008.
Komentar positif tersebut sontak ditanggapi secara positif oleh pasar kripto yang sudah mengalami penurunan nilai valuasi pasar hingga sebesar $291 miliar. Dalam beberapa jam setelah komentar FSB menyebar, total valuasi pasar kripto naik hingga angka $350 miliar, meskipun saat ini kembali stabil di angka $328 miliar.
