Departemen Perdagangan AS pada hari Rabu (15/2) merilis data penjualan Ritel Januari yang menanjak melewati estimasi, meskipun sedikit menurun bila dibandingakn periode sebelumnya. Pergerakan mata uang Greenback pada pukul 21:46 WIB malam ini terpantau masih berada di jalur bullish versus sebagian besar Major Currency, terutama terhadap Euro, Sterling dan Yen.
Retail Sales membukukan kenaikan sebesar 0.4 persen selama Januari setelah melonjak 1 persen di akhir tahun 2016 lalu. Meskipun sedikit menurun, namun pencapaian penjualan Ritel bulan lalu masih jauh diatas ekspektasi ekonom melalui jajak pendapat Bloomberg sebelumnya memprediksi Retail Sales Januari hanya akan tumbuh 0.1 persen saja.
Kondisi pasar tenaga kerja yang kokoh, ditambah dengan membaiknya trend upah pekerja AS, menjadi dua faktor utama mengapa penjualan Ritel terus menanjak. Sementara itu, data Penjualan Ritel Inti yang tidak memasukan sektor otomotif, secara mengejutkan melonjak 0.8 persen, sekaligus mencatat kenaikan terbesar dalam kurun waktu 4 bulan terakhir.
Ekonom Optimis Trend Retail Sales Terus Membaik
Ryan Sweet yang merupakan Ekonom senior Moody's Analytics Inc, berkedudukan di West Chester, Pennsylvania, sebelum rilis laporan mengatakan, "Kita akan melihat penjualan Ritel yang lumayan baik pada bulan bulan mendatang, pasar tenaga kerja semakin ketat, data fundamental membaik sehingga di tahun 2017 konsumsi rumah tangga tetap akan menjadi pengerak perekonomian”.
Pasca rilis berbagai data ekonomi AS yang begitu positif malam ini, Greenback terpantau menguat terhadap sebagian besar major currency. EUR/USD melemah dan mencoba rebound, berada di level 1.0562; sedangkan GBP/USD belum beranjak dari tekanan jual meskipun terlihat tengah berjuang bangkit dan diperdagangkan pada level 1.2420.
